Tampilkan postingan dengan label tips perjalanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips perjalanan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 September 2013

Sepele tetapi Penting Saat Liburan


Saat hendak melakukan liburan, terkadang orang hanya memedulikan membawa barang-barang besar yang mudah terlihat. Padahal beberapa barang kecil pun bisa menjadi penting jika sedang dalam keadaan terdesak.

Berikut beberapa barang yang sering dianggap sepele saat berlibur. Keberadaannya mungkin sering dianggap tak penting, tetapi tak ada salahnya turut menyertakan barang ini dalam daftar barang bawaan Anda.

Botol air minum

Membawa botol minum bisa menjadi solusi jika ketika datang rasa haus setelah melakukan perjalanan jauh. Anda bisa mengisi ulang botol minum dengan memindahkan minuman yang tersedia di penginapan atau di rumah makan jika Anda tak habis meminumnya.

Dengan membawa botol minum pun bisa menghemat pengeluaran dalam membeli air. Selain juga berjaga-jaga jika sedang berada di tempat yang sulit menemukan air bersih untuk minum.

Kantong plastik

Liburan sudah pasti akan menghasilkan kumpulan baju kotor. Pisahkan baju kotor dan bersih dengan wadah berbeda agar bau baju tercampur. Kantong plastik bisa menjadi wadah menyimpan baju kotor.

Tak perlu memilih kantong bagus sebagai penyimpan baju kotor, kantong-kantong yang dijual di warungan juga bisa dijadikan tas plastik. Selain itu, kantong plastik pun bisa digunakan untuk menyimpan barang penting jika sewaktu-waktu terjadi hujan.

Obat-obatan

Tak ada satu pun yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di perjalanan. Bukannya berharap sesuatu yang buruk, tetapi akan lebih baik jika lebih tanggap saat terjadi kecelakaan kecil selagi dalam perjalanan.

Bawa saja kasa, obat luka ringan dan plester untuk pertolongan pertama saat terbesit benda-benda tajam. Pun beberapa obat pribadi dan obat ringan untuk meredakan gejala flu, batuk atau sakit kepala yang sering menyerang saat di perjalanan.

Makanan ringan

Mungkin terlihat sepele, namun dengan membawa makanan ringan bisa menyelamatkan Anda dari kelaparan. Makanan ringan seperti roti dan kue kering bisa jadi pengganjal perut jika Anda berada di tempat yang sulit menemukan rumah makan atau toko yang menjual makanan berat.

Kartu memori cadangan

Saat liburan, hal wajib untuk dibawa adalah kamera. Ada baiknya sebelum memulai perjalanan cek terlebih dahulu kapasitas kartu memori. Tak salah juga jika Anda membawa memori cadangan. Siapa tahu karena terlalu bersemangat mengabadikan gambar, sampai-sampai kartu memori yang tersimpan di kamera Anda tidak memenuhi.

Cairan pencuci tangan

Sering terjadi orang malas untuk mencuci tangan setelah menyentuh berbagai barang. Cairan pencuci tangan pun menjadi solusi praktis pengganti air untuk mencuci tangan. Hal tersebut sangat penting terutama jia Anda banyak menghabiskan waktu di luar ruangan.

Menyalin dokumen perjalanan

Kartu tanda pengenal dan dokumen penting seperti visa dan paspor menjadi hal yang wajib dibawa saat bepergian. Ada baiknya Anda membuat salinan dokumen tersebut serta meninggalkannya di rumah atau di hotel. Jika sesuatu terjadi semisal dokumen hilang, Anda masih memiliki pengganti dan lebih mudah untuk mengurus identitas yang baru dengan dukungan salinan dokumen.



Selasa, 27 Agustus 2013

Tips Tips Untuk Melakukan Backpacker

Untuk teman teman yang ingin melakukan perjalanan ala Backpacker ini ada beberapa tips hasil rangkuman dari berbagai sumber baik media elektronik maupun non elektronik

Yang harus disiapkan sebelum pergi backpacking:

1. Pakailah ransel/ carrier
Backpacking identik dengan 'backpack' atau ransel. Alasan digunakannya tas jenis ini sederhana: praktis dan efisien. Anda tak perlu menggeret koper atau menjinjing tas-tas kecil. Kalau waktu liburan cenderung pendek, coba gunakan daypack (ransel ukuran 20-30 liter). Selebihnya, pakailah semi-carrier (ukuran 35-40 liter) atau carrier (45-80 liter) kalau traveling dalam jangka waktu lama.

2. Bawalah barang seperlunya
Siapa yang tahan tak bergaya selama traveling? Tapi saat backpacking, justru soal 'gaya' inilah yang patut dikesampingkan. Bawalah pakaian yang bisa digunakan pagi, siang, atau malam. Bagi wanita, tak perlu bawa banyak pernak-pernik seperti kalung dan gelang. Cukup bawa kacamata hitam untuk melindungi mata, dan sunblock untuk pelindung kulit. Selebihnya, bawalah pakaian yang membuat Anda senyaman mungkin!

3. Budget first
Inilah hal terpenting yang harus Anda ingat selama perjalanan. Backpacking identik dengan pengeluaran seminim mungkin. Akomodasi, transportasi, dan makan misalnya, harus dialokasikan dengan bujet sekecil mungkin. Tak heran banyak backpacker yang menginap di hostel, alih-alih hotel. Makan di pinggir jalan, alih-alih restoran mahal. Budget first!

4. Obat nyamuk, vitamin, dan obat-obatan pribadi
Anda tak akan tahu perjalanan seperti apa yang akan dilewati selama backpacking. Menggunakan bus ekonomi, menginap di hotel murah, makan di warung nasi. Oleh karena itu, obat-obatan adalah satu hal yang tak boleh ditinggal. Obat nyamuk oles penting saat Anda memasuki wilayah hutan atau pepohonan rimbun, juga saat menginap di hotel. Vitamin penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Agar perjalanan lancar, bawa juga obat-obatan pribadi.

5. Menyingkirlah dari 'comfort zone'
'Comfort zone' atau zona nyaman adalah tempat yang sulit untuk kita tinggalkan, termasuk dalam sebuah perjalanan. Siapa pula yang tak mau makan enak, tidur nyaman, belanja sepuasnya saat jalan-jalan? Tapi, justru zona nyaman seperti inilah yang harus dijauhi saat backpacking. Anda harus berani terjun ke 'alam liar', berani melakukan hal baru yang jauh dari kata nyaman. Banyak backpacker bilang, hasilnya memuaskan!

6. Pelajari lingkungan sekitar
Kali pertama backpacking menjadi ajang pembelajaran bagi para pejalan. Destinasi wisata sampai perjalanan itu sendiri, merupakan sebuah hal baru. Penting untuk backpacker mempelajari lingkungan sekitar. Memerhatikan tiap tempat, tiap jalan, tiap arah agar tidak tersasar saat pulang. Penting juga untuk memerhatikan atmosfer setempat mulai dari masyarakat, bahasa, etiket, dan kebiasaan. Hormatilah penduduk setempat dan belajarlah dari sekitar. Hal-hal seperti inilah yang bisa jadi 'oleh-oleh' saat pulang.

Selasa, 26 Maret 2013

Tips "Packing" Dompet untuk Berwisata

Urusan packing tas atau koper untuk berwisata mungkin sudah biasa. Bagaimana dengan packing dompet Anda sebelum berwisata?
Padahal, mengemas isi dompet sama pentingnya dengan mengemas tas Anda. Apalagi jika Anda akan bepergian ke luar kota atau luar negeri. Dompet menjadi sesuatu yang akan sering Anda bawa.

Uang. Taruhlah uang tunai secukupnya dalam dompet. Walaupun pembayaran sudah bisa serba kartu, tetaplah membawa uang tunai. Uang tunai sangat diperlukan untuk membayar misalnya jajanan pinggir jalan atau saat berkunjung ke pasar. Beberapa daerah di Indonesia juga banyak yang belum memiliki fasilitas ATM apalagi mesin transaksi dengan kartu. Jangan taruh semua uang Anda untuk berwisata di dalam dompet. Pecahkan ke koper Anda, tas tangan, dan saku Anda.
Lebih baik lagi jika Anda memiliki money belt, semacam tas pinggang yang kecil untuk menaruh uang. Tas ini diletakan di dalam baju, sehingga tersembunyi dari pandangan orang.
Saat bepergian, bawalah uang tunai untuk kebutuhan Anda selama sehari. Sementara sisa uang tunai bisa Anda simpan di safe deposti box yang disediakan hotel.

Informasi diri. Simpan kartu yang bertuliskan nama, nomor telepon genggam Anda, alamat, maupun nomor lain (bisa kerabat atau keluarga) yang bisa dihubungi jika dalam keadaan darurat.
Jika dompet Anda hilang, siapa tahu ditemukan oleh orang baik hati yang mau mengembalikan dompet Anda. Ada baiknya tambahkan informasi seperti golongan darah dan alergi.

Kartu nama hotel. Biasanya, hotel menyediakan kartu nama yang bertuliskan nama hotel, alamat, dan nomor telepon. Simpanlah kartu nama hotel tempat Anda menginap di dompet.
Hal ini menjadi penting terutama jika Anda mengunjungi negara-negara yang tak menggunakan huruf latin seperti China, Jepang, Korea, negara berbahasa Arab, dan lainnya. Anda bisa menunjukan kartu ini ke supir taksi yang mengantar Anda kembali ke hotel.

Catatan mata uang.
Simpanlah kertas mengenai nilai tukar mata uang negara yang Anda kunjungi. Dengan ini, Anda akan selalu ingat berapa nilainya jika dibandingkan nilai tukar mata uang negara asal Anda. Hal ini bisa menghemat Anda dalam berbelanja. Selain itu, tak selamanya Anda cukup waktu menghitungnya dengan kalkulator di ponsel. Tuliskan langsung beberapa perbandingan mata uangnya.Jadi tidak hanya satu perbandingan, misalnya "1 Ringgit Malaysia (RM) sama dengan Rp 3.100", buat tak hanya satu perbandingan ini saja. Tetapi tambahkan perbandingan 10 RM, 20 RM, 30 RM, dan seterusnya.

Kartu nama. Anda tidak pernah tahu akan bertemu siapa di jalan. Siapa tahu, di tengah liburan Anda akan berkenalan dengan orang yang berprospek bisnis dengan Anda. Oleh karena itu, tak ada salahnya menyelipkan beberapa kartu nama Anda. Jangan bawa kartu terlalu banyak. Jika Anda biasa menaruh berbagai kartu identitas seperti kartu NPWP sampai kartu diskon, mulailah memilah-milah. Misalnya, kartu SIM kecuali SIM international tidak akan berguna jika Anda bawa ke luar negeri.
Tinggalkan kartu yang tidak perlu agar dompet Anda tidak menjadi tebal. Dompet tebal hanya mengundang pencuri. Kalau hilang, Anda hanya akan kerepotan mengurus kehilangan. Keluarkan juga bon atau nota pembayaran yang hanya memenuhi dompet.

Informasi mengenai asuransi kesehatan. Jika Anda pergi ke luar negeri, biasanya Anda membutuhkan asuransi perjalanan. Taruh kartu informasi berupa nomor kantor asuransi yang bisa dihubungi. Sama halnya jika Anda memiliki asuransi kesehatan untuk digunakan di Indonesia. Juga tuliskan nomor asuransi Anda. Ada baiknya Anda membawa kartu asuransi yang biasanya disediakan.

Plester luka. Selipkan satu atau dua plester luka. Plester luka akan berguna saat darurat misalnya kaki Anda lecet karena banyak berjalan.

Kamis, 31 Januari 2013

TIPS SOLO TRAVELLING / BACKPACKING

Beberapa tips untuk melakukan perjalanan seorang diri ke Luar negeri

1. Catat informasi tentang Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)

Langkah pertama adalah catat nomor telepon, alamat, serta e-mail KBRI di negara tujuan traveling Anda. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika Anda menemukan hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan mengadu ke KBRI, kesulitan Anda akan teratasi.

2. Copy semua dokumen penting

Copy/scan semua dokumen penting yang Anda bawa, seperti paspor, tiket pesawat, asuransi perjalanan, dan lain-lain. Jangan sampai jika suatu waktu kehilangan salah satu di antaranya, Anda sama sekali tidak memiliki dokumen copy untuk back up, masukkan kedalam email anda sehingga lebih mudah anda membuka di internet dimanapun berada.

3. Print rute traveling

Jangan mengandalkan GPS dari gadget anda karena kemungkinan habis battery itu selalu ada Print rute traveling. Cetaklah rute serta informasi tentang angkutan umum di sana.
Jangan sampai Anda tersasar saat traveling seorang diri karena lupa alamat. Pelajari juga destinasi tujuan Anda dengan baik.

4. Pintar memilih transportasi

Sebelum berangkat ada baiknya berowsing di milis atau tanya grup FB dan kawan kawan anda yang pernah berkunjung  jangan mengandalkan taksi sebagai transportasi. gunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta di sana.
Selain lebih murah, naik kendaraan umum bakal memberikan pengalaman yang berbeda. Tapi ingat, jaga selalu barang bawaan Anda.

5. Bergaul dengan turis lain

Anda boleh saja berangkat traveling seorang diri dari Indonesia. Tapi di tempat tujuan, coba cari teman untuk berwisata bersama.
Anda bisa mulai berkenalan dengan penghuni kamar sebelah di tempat Anda menginap atau kawan sesama di dormitory . Ajak dirinya untuk melakukan perjalanan bersama-sama.

6. Jangan perlihatkan diri Anda turis

Saat berbaur dengan warga lokal atau ketika sedang berjalan-jalan keliling kota, usahakan jangan perlihatkan jika diri Anda turis. Hal ini bisa memicu datangnya tindak kejahatan.
Anda bisa memerhatikan cara berpakaian penduduk lokalnya. Kenakanlah pakaian yang mirip dengan warga sekitar.

7. Jangan asal berkenalan dengan orang asing
Bagi Anda yang ingin traveling seorang diri, mencari teman di destinasi tujuan memang bisa menjadi obat penghilang jenuh. Tapi, pintar-pintarlah berkenalan dengan orang lain.
Misalnya saja jika Anda traveling ke Roma, Italia. Di sana, banyak wanita cantik yang tentu menggoda mata para turis pria. Tapi siapa sangka, mereka ternyata adalah komplotan pencopet.
Nah, semoga 7 tips tadi bisa menjadi pedoman sebelum Anda berangkat traveling solo. Jangan takut untuk terus menjelajah dunia, walaupun seorang diri.

Jumat, 07 September 2012

Overland Penang - Kuala Lumpur & Explore Genting

tiket night train - 46RM/orang


Kereta kami akan berangkat dari stasiun kereta di Butterworth. Dijadwalkan berangkat jam 23.00, dan akan tiba di stasiun KL Sentral jam 06.40 besoknya. Sekitar 15 menit sebelum kereta berangkat, kami baru sampai di stasiun, akibat kebanyakan jalan-jalan dan makan.

Kereta ini merupakan sleeper night train. Jadi di dalamnya bukan berisi deretan kursi melainkan deretan ranjang. Tiap kolom terdiri dari 2 susun ranjang. Kasurnya pun cukup bersih, meski saya tetap pakai kain pantai saya sebagai alas.

lorong kereta - tirai tertutup berarti sudah ada yg tidur di dalamnya

tempat tidur kami malam ini

Khim memilihkan kami kasur di bawah. Saya dan mama sebrang-sebrangan.

kami dapat no 26 & 28


Saking enaknya tidur, kami gak berasa kalau kereta sudah berhenti lama dan semua penumpang siap turun. Ternyata kami sudah sampai di KL Sentral.

Kami langsung menuju ke atas, ke counter penjualan tiket bus ke Genting. Kami beli sekaligus tiket pp. Untuk beli tiket pp, kita harus bisa memperkirakan berapa jam kita mau keiling Genting, dan dipehitungkan juga waktu antri cable car-nya Jadwal bus kami berangkat jam 09.30, balik dari Genting jam 02.30.

tiket bus + cable car ke Genting - 10RM/orang

bus yang mengantar sampai ke skyway (stasiun cable car)

Saya lupa kalau hari itu adalah hari lebaran ke-2, jadinya antri cable car-nya saja sudah 1 jam 45 menit. Alhasil, sudah eneg duluan begitu sampai ke Genting. Selama antri, kami ngemil-ngemil snack yang kami bawa (beberapa malah kami bawa mulai dari Thailand :p). Lumayan memperingan beban dan mengatasi eneg ngeliat barisan penumpang cable car lain.




Karena mempertimbangkan antrian yang mungkin menggila lagi saat kami balik ke KL Sentral, kami memutuskan utk tidak keluar dari kawasan hotel Highlands. Mampir ke kasino cuma untuk foto-foto Kamera dan tas besar tidak boleh dibawa masuk area kasino, sehingga saya gantian sama mama saya. Sempat tergoda untuk shopping, cuma melihat harganya kok tidak sebanding dengan kualitasnya, jadinya benar-benar cuci mata saja.

Sekitar jam 13.00 kami mulai kembali antri cable car untuk turun. Antrian tidak menggila seperti waktu berangkat. Tapi kali ini permasalahannya berbeda saat pulang ini. Cable car sempat berhenti beberapa kali saat kami sudah di atas. Gak tau apa ngeri bener ngeliat ke bawahnya Zzzzzzzz

Jam 14.00 kami sampai di tempat parkiran bus yang akan mengantar kami kembali ke KL Sentral. Dari tempat ini sebenarnya kita bisa naik bus ke terminal lain di KL. Tetapi karena saya janjian ketemu Khim di KL Sentral, jadinya kami naik bus yang ke KL Sentral. Begitu sampai parkiran, kami langsung disuruh naik bus meski bukan jadwal bus kami. hal ini rupanya sering terjadi jika penumpangnya cuma sedikit (saat berangkat ke Genting, kami naik bus sesuai jadwal karena busnya penuh).

Dan akhirnya kami sampai di KL Sentral dan bertemu Khim, siap untuk melanjutkan "pork marathon" di KL.

Biaya untuk 2 orang           RM
tiket night train 92         @46RM/orang
tiket bus + cable car ke Genting pp 41.2         @10.3/orang/sekali jalan


next: Culinary Trip - Kuala Lumpur (part 2)

Ditulis oleh: Octaviani

Selasa, 04 September 2012

Culinary Trip - Penang (part 1)

landmark penang

Kalau trip Thailand kemarin merupakan trip "jalan-jalan", saat kami di Malaysia (Penang, KL, Melaka) merupakan trip kuliner. Ada beberapa tempat wisata yang kami kunjungi, tapi lebih dominan makannya. Bahkan saat baru naik mobil Khim, dia sudah berkata "I hope you're ready for pork marathon". WOW!!!


Hari 1
Khim sudah booking penginapan untuk kami selama 2 malam, yaitu di Red Inn Court (Jalan Mesjid Kapitan), di daerah Georgetown, seharga total RM126. Penginapan ini terletak di salah satu bangunan tua yang dilestarikan oleh UNESCO, yang dekat dengan landmark kota Penang. Fasilitas: ranjang susun untuk 2 orang, lemari, AC, free breakfast. Semua kamar di penginapan ini tidak ada kamar mandi dalam. Di dekat kamar mandi juga ada meja setrikaan (termasuk setrikanya) dan hair dryer, yang bisa dipakai bergantian.

Setelah check in, kami langsung keluar lagi untuk makan malam 2 ronde. Ronde pertama di Chulia Street (tempat minivan dari Phuket berhenti): char kwe tiaw, deep fried carrot cake, ngohyang, sosis, juice. Ronde kedua di Esplanade: tiram digoreng pakai telor, clamp, juice lagi (kali ini gelasnya guedeee). Kami yang tadinya kelaparan karena selama perjalanan kami hanya makan sate nugget dan kentang goreng di tempat pemberhentian bus, jadi amat kekenyangan. Tidur malam ini sambil perut membuncit.


Hari 2
Semalam kami sudah janjian bahwa Khim akan menjemput kami jam 10 pagi. Saya dan mama memulai hari kami lebih cepat. Kami sempat sarapan dan muteri area sekitar, dan narsis pastinya.

sarapan di penginapan

Tidak lama setelah kami kembali dari muter-muter, Khim menjemput kami bersama Julie, sepupunya.

Tempat pertama yang dituju adalah Macallum street. Saya tidak tahu kenapa kami kesini, sampai akhirnya saya bersama Khim turun ke tempat yang dituju. Ternyataaaa, kami akan membeli babi panggang dan babi casio untuk dijadikan snack selama kami muter-muter Penang hari ini X_X. Yang bisa makan yang haram seperti sana, sangat saya rekomendasikan untuk beli babi panggang di sini. Fresh dan garing...yummy banget deh pokoknya.

aslinya lebih nikmat dibanding fotonya

Setelah beli "snack", kami menuju komplek kuil Kek Lok Si yang ada patung Kwan Im gede, seperti big buddha-nya Phuket. Tidak ada tiket masuk ke kompleks kuil, hanya pada saat naik cable car dan ke pagoda yang perlu bayar.

tiket cable car ke patung Kwan Im - gak tahu harganya

Saya puas narsis di sini, setelah di Thailand kesempatan narsis sangat terbatas gara-gara gak ada yang bisa motoin pake slr. Untuk sampai ke patung Kwan Im ini, kita harus naik cable car dengan membeli tiket lebih dulu (harganya saya tidak tahu karena semua diurus Julie).

Kek Lok Si Temple

menuju patung Dewi Kwan Im

sudah sampai

Kami menjelajah setiap pelosok kuil. Sampai naik ke puncak pagodanya segala. Untung saja mama saya kuat ^^.

Lelah mengelilingi kompleks dan naik turun pagoda, kami langsung menuju ke kedai laksa di daerah Balik Pulau. Laksa terenak yang pernah saya makan. Berasa sedikit asam dan pedaaass. Santannya juga tidak berasa.

yang di sendok itu petis - optional

Kata Khim, laksa itu adalah makan pembuka untuk lunch kami. Hadeeehhh ...
Lunch sebenarnya di Bukit Genting Hill. Sejuknya mungkin mirip Genting di KL, tapi sebenarnya ini adalah kompleks perkebunan pribadi. Makanan di resto ini adalah halal. Mereka banyak menyajikan seafood. Menu kami siang itu: nasi putih, sup tom yam bening, ikan (entah dimasak apa), dan kangkung goreng (digoreng dengan tepung menjadi semacam kripik), dessert-nya semacam ronde dan es campur (dessert tidak sempat difoto, keburu abis).

our lunch

Sebelum makan, kami narsis dulu di spot-spot sekitar. Perlu naik turun tebing yang sudah didesain menjadi taman. Semakin lapar sajalah jadinya.

Setelah kekenyangan makan, saatnya membakar kalori dengan narsis. Khim mengendarai mobilnya menuju Teluk bahang dam. Kami narsis di sana sekalian menikmati sunset dan juga menunggu waktu yang pas untuk naik ke Penang Hill.



masih langsingan kodok >.<

Pembelian tiket cable car untuk ke Penang Hill dibedakan antara warganegara Malaysia dan non Malaysian. Beda harganya bisa 3x lipat. Saya menyamar sebagai warga Malaysia asli. Untuk itu, Julie perlu menyebutkan no KTP (yang dipakai nomor KTP adik dan mamanya) qiqiqiqiqi.

tiket cable car penang hill - harga warga lokal 8RM/orang

Sepulang dari Penang Hill, kami makan malam di sebuah foodcourt di daerah Sungai Penang Hawker Center. Menu makan malam saya: bubur kodok (terinspirasi kodong langsing di kuil tadi siang), dan martabak manis yang mini.

Penang night view from Penang Hill


Hari 3
Meskipun kemarin kami sudah muter-muter sekitar hotel, hari ini kami memutuskan untuk tetap bangun pagi supaya bisa sarapan dengan leluasa (sebelum tamu lain sarapan). Tapi kami sengaja untuk tidak makan banyak, karena Khim sudah bilang bahwa pagi ini kami akan makan dimsum. Kami berangkat seteah check out (nanti malam kami akan berangkat ke KL menggunakan night train).

Resto dimsum yang dimaksud terletak di daerah Butterworth, dekat dengan Penang Bird Park. Bukan restoran mewah, tapi dimsumnya yummyyy, dan harganya murah (sedikit lebih murah juga dibandingkan dimsum di Jakarta). Kami susah dapat parkir ketika sampai disana. Untung saja mobil Khim kecil, jadi bisa nyelip-nyelip di dekat cekungan pohon.

dimsum part 1 (part 2 tidak sempat kefoto)

Setelah puas dimsum, kami ke Penang Bird Park. Disini saya kembali menyamar sebagai warganegara Malaysia supaya bayar pakai harga lokal :p. Bedanya, di penang bird park, Khim tidak perlu menyebutkan no KTP siapapun. Petugasnya sedikit ragu (soalnya kulit saya sudah gosong saat itu), tapi kami berhasil.

tiket Penang Bird Park - harga warga lokal RM15/orang

Saat di Penang Bird Park, matahari sedang bersinar dengan semangatnya. Saya merasa dimsum yang barusan kami makan ikutan meleleh keluar bersama keringat. Jadi lapar lagi. Rupanya, hal ini juga dirasakan Khim & Julie, karena keluar dari taman burung ini, kami langsung menuju ke tempat makan siang untuk makan anak ayam goreng (seukuran burung darah), babi hutan dimasak seperti kare, clamp segar (beneran baru ditangkap nelayan), salad ala Thailand, minumnya liang teh dingin (tadinya mau nyoba tuak kelapa, tapi Khim takut saya mabok). Dessertnya adalah es krim goreng. Makan siang ini ada di dekat daerah industri (kalau hari kerja, banyak karyawan yang makan di sana), di daerah Bagan Lallang. Jika bukan orang lokal yang nganter, saya pasti tidak akan pernah sampai di tempat ini. Karena tempatnya di tengah perumahan, yang jalanannya seolah-olah buntu. Kata Khim, sopir taksi saja belum tentu tahu resto tersebut.

main course                                                dessert

Dari sini, kami pulang ke rumah orang tua Khim untuk menaruh beberapa barang, sekalian mampir ke mall Penang sambil menunggu sunset. Saya sempat beli kue bulan dengan rasa black forrest yang belum pernah saya temui di Jakarta ataupun Surabaya.

Saat sunset sudah mendekat, kami menuju pantai Teluk Kumbar yang diclaim Khim sebagai privat beach dia :p. Sekali lagi, kalau bukan orang lokal tidak akan bisa nyampe ke sini. Untuk menuju pantai ini, kami harus membelah pemukiman melayu dan melewati rawa. Sunset sudah hampir hilang saat kami sampai, gara-gara jalan yang biasa dilalui Khim sudah ditutup oleh rumah.

sunset @Pantai Teluk Kumbar

Sunsetnya sangat cantik. Gak rugi ke sana meski cuma sebentar sementara perjalanan ke sana lumayan (ditambah dengan nyasarnya).

Setelah mandi dan repacking di rumah Khim, kami menuju ke stasiun kereta api menuju Kuala Lumpur (ke Genting).

Biaya untuk 2 orang            RM
penginapan 2 malam 126    
tiket & makan 200          susah untuk mendetailkan



next: Overland Penang - KL (Genting)

Ditulis oleh: Octaviani

Senin, 03 September 2012

Overland Phuket - Penang

minivan yang mengantar kami ke Penang - diambil dari article.wn.com

Pada hari keempat ini saya pisah dengan teman saya. Dia sekeluarga kembali ke jakarta, sementara saya melanjutkan perjalanan ke penang.

Jam 07.15, sebuah minivan yang sudah kami pesan (berbarengan dengan pesan tour), menjemput kami untuk mengantar kami ke Penang. Tiket minivan ke Penang seharga 1300THB/orang, dengan waktu tempuh 12 jam.

Saya sempat gondok 2x saat ini. Gondok yang pertama soal posisi duduk di minivan. Saya sudah pesan posisi di belakang sopir, ternyata pesanan itu gak ngaruh sama sekali. Tergantung siapa yang dijemput duluan, disitu mereka bisa nyari posisi. Karena saya dijemput terakhir di wilayah patong (yang beneran terakhir seorang wanita Jerman yang dijemput di Phuket Town), jadinya posisi saya di barisan paling belakang.

Ditengah perjalanan, setelah sekitar 3-4 jam perjalanan, minivan singgah di Krabi, di suatu tempat pemberhentian minivan di dalam kompleks perumahan. Beberapa penumpang turun di situ, dan juga ada 1 orang yang naik. Kami sempat mampir ke toilet di sini. Lumayan..soalnya pemberhentian berikutnya sekitar 4 jam lagi ternyata.
Sopir minivan tidak terlalu bisa bahasa Inggris. Jadi saat berhenti pertama kali ini, saya hanya bilang toilet. Untung "toilet" termasuk kata-kata yang dia ngerti.

Pemberhentian berikutnya mirip dengan lapangan parkir swalayan. Kami beli sate nugget dan kentang goreng sebagai pengganti makan siang. Saya juga sempat beli minipao isi kelapa (kali ini ada gambarnya). Hampir saja saya beli pia isi duren gara-gara tidak ada gambar durennya (hanya ada gambar pia). Untung sempat nanya sebelum bayar.

Pemberhentian terakhir di Hat Yai. Di sini kami harus oper ke minivan lain yang kondisinya jauh lebih bagus daripada yang pertama tadi. Dan juga lebih besar. tinggal 4 jam perjalanan lagi untuk sampai di Penang.

bagian dalam minivan - diambil dari detiktravel

Dan seperti biasa, di daerah perbatasan kami harus naik turun mobil untuk melewati imigrasi sebanyak 2x. Pertama imigrasi Thailand, yang kedua imigrasi Malaysia. 
Disini hampir saja ada kejadian, gara2 kartu imigrasi yang harus diisi saat datang ke Bangkok terpisah dari paspor saya. Untung aja ketemu, kalo gak entah gimana.
tips
jangan membuang kertas apapun yang dari imigrasi sebelum kita pulang dan sampai di rumah.

mejeng di depan imigrasi Malaysia

Sekitar jam 8 malam kami sampai di penang, di Georgetown. Tepatnya di Chulia street. Ini gondok saya yang ke 2. Konfirmasi di awal minivan akan berhenti di malaysia hotel (tempat saya janjian ketemu dengan Khim), ternyata di Chulia Street. Jadinya saya jalan agak lumayan (harusnya sih gak teralu jauh, tp karena ransel ini berat akibat shopping time di Thailand, jadinya lumayan berasa).
Teman saya, Khim, yang akan jadi local guide selama kami di Malaysia ^^

Biaya utk 2 org         THB
minivan 2600       @1300THB



Ditulis oleh: Octaviani

Explore Thailand - Phuket

maya beach

Selama di Phuket, kami menginap di Apsara Residence. Dari luar tampaknya biasa saja, tetapi kamarnya mewah banget untuk ukuran harga 200rban. Hotel ini ada di jalan Soi San Sa Bai, yang cuma 5 menit dari Jungceylon mall. Tarif hotel untuk 3 malam adalah 2250THB. Harga ini merupakan harga diskon. Saya merasa beruntung banget. Fasilitas hotel: AC, kamar mandi dalam, TV, balkon, 2 botol mineral water/hari, wifi.

kamar kami

Di samping hotel terdapat mini market yang lumayan berguna saat kami kehabisan permen atau ingin beli sarapan. Kalo sore, ada juga penjualan ayam goreng tusukan, yang kata orang sini merupakan cemilan X_X


Hari 1
Begitu sampai di Phuket, kami langsung menitipkan tas dan mencari agen tour untuk booking tour Phi-Phi island tour, phuket fantasea, dan city tour.
Atas rekomendasi pihak hotel, kami booking tour di samping hotel (berjarak 3 rumah dari hotel). Phi-Phi Island tour yang menggunakan speed boat + phuket fantasea dengan buffet dinner di Suriyama kami dapatkan seharga 4000THB per orang. Untuk city tour, kami dapatkan seharga 1700THB untuk 1 taksi selama 4 jam.

Setelah urusan booking-booking tour sudah beres, kami menuju Jungceylon mall untuk lunch. Mungkin karena panas, atau karena habis keluar duit banyak, siang itu saya dan mama tidak nafsu makan. Jadilah kami pisah. Teman saya makan di KFC (karena anaknya hanya bisa makan Mcd & KFC..feel sorry for them :p), kami hanya beli es krim di swensen's. 

our lunch


Phuket Fantasea yang saya pilih merupakan paket VIP. Buffet dinnernya merupakan buffet dinner seafood di ruang makan khusus. Berlagak beneran kaya nih. Saya memilih paket tsb dengan pertimbangan, cuma pingin sekali menikmati phuket fantasea dan sekalian bikin mama saya seolah2 beneran sudah kaya :p. 
Sore itu kami dijemput jam 17.00 dengan sebuah minivan untuk diantar ke tempat Phuket Fantasea, yang ternyata berada di daerah Kamala.


Yang narsis seperti saya pasti suka sekali di Phuket Fantasea. Banyak spot bagus untuk narsis. Tetapi kalau gak mau ribet, sebaiknya tidak usah bawah slr atau prosumer ke sana, karena sebelum masuk ke area pertunjukan, kamera tsb harus dititipkan (tidak boleh memotret selama pertunjukan berlangsung), yang memakan waktu lama untuk  ngantri nitipin kamera. Saya sengaja meninggalkan slr di kamar hotel, sementara teman saya hanya bawa kamera pocket yang untungnya bisa disembunyiin dengan baik (khas orang Indo, kalo gak melanggar kayaknya gak enak hehehehehe).

tempat makan VIP

Setelah pemeriksaan tiket masuk, sambil jalan menuju tempat makan, kami banyak narsis. Tapi masih ada cukup waktu untuk makan sekenyang-kenyangnya, karena pertunjukan akan dimulai jam 9 malam.

tiket Phuket Fantasea

Dasarnya emang katrok, jadinya kami ber 5 norak banget di dalam tempat makan eksklusif itu. Gak peduli lagi ama table manner, yang penting makan kenyang (entah tuh pelayannya kasak kusuk apaan, toh gak bakal balik lg dalam waktu dekat). 

Selain menu standar yang bisa diambil sepuasnya, kita juga bisa order seafood yang dimasak customize, maksudnya mau dibakar/digoreng/direbus, mau pakai saos apa terserah kita. Asli saya gak ngerti nih king prawn enaknya di-stir fried ato pan fried, ato mussel enaknya diapain. Begitu juga teman saya. Alhasil kami cap cip cup ngatur customization-nya, dan hasilnya X_X. Mending saya makan tomyam sebanyak-banyaknya d qiqiqiqiqiqi. Dessertnya uenak banget.
Buat yang alergi seafood, bisa pilih paket phuket fantasea dengan buffet dinner yang biasa, karena ada  menu daging maupun ayam (dan harganya juga lebih murah jauh ^^).

pertunjukan phuket fantasea ada di dalam sini

Sepulang dari phuket fantasea, kami tidak ke mana-mana lagi. Mengumpulkan tenaga untuk Phi-Phi islands tour seharian besok.


Hari 2
Minivan yang menjemput kami untuk Phi-Phi islands tour datang sekitar jam 7.30. Kami diantar ke pelabuhan (lupa namanya), yang mirip dengan Muara Angke di Jakarta.
Untuk tour ini kami memilih menggunakan speed boat dengan alasan tidak perlu menunggu terlalu banyak orang di setiap spot berhenti, dan spot yang didatangi juga lebih banyak.

our boat - sea angel no 7

1 speed boat berisi sekitar 50 orang (speed boat saya isinya 48 peserta + 2 guide). Peserta tiap kapal dibedakan oleh warna stickernya. Jadi saat sampai di pelabuhan, kami langsung didatangi oleh korlap (yang merangkap guide), dan didata, lalu diberi sticker untuk ditempel di baju. Stickernya kualitas bagus, meski kena keringet tetep aja nempel. Grup saya biru (disebutkan blue angel no 7 ^^).

Harga tour ini sudah termasuk: antar jemput ke hotel dengan minivan, speed boat, guide, makan siang, softdrink & aqua free flow, buah-buahan yang disuguhkan pada saat di pantai apa lah namanya (saya kurang menyimak soal beginian :p).
Menu makan siang yang disuguhkan (buffet juga): sup tomyam bening, spaghetti, nasi putih, ayam saos tiram, fillet ikan goreng saos asam manis, bakmi goreng, capcai. Makan siang ini halal karena yang merupakan resto muslim.

narsis habis makan siang - lokasi di depan resto

pantai tempat buah-buahan + soft drink disuguhkan

Sekitar jam 4 sore, speed boat kembali merapat ke pelabuhan. Di situ kami sempat membeli piringan yang ada foto kami (sebelum naik boat, ada petugas yang moto2). Harganya 100THB/piringan.
Perjalanan kembali ke hotel memakan waktu sekitar 30 menit. Karena pelor, pastilah saya molor meski cuma 30 menit.

Sesampainya di hotel, saya hanya menaruh tas, dan membawa dompet saja untuk jalan-jalan di area patong beach. Sekalian cari makan malam dan hunting-hunting barang lucu yang murah.

Atas saran petugas hotel, kami hunting makanan di area fresh market yang kalau malam jadi tempat kumpulan penjual makanan. Makan malam kami kali ini berupa tusukan sosis babi (usus babi yang diisi ketan+daging babi cincang yang dicampur & dibumbui) + sate daging babi asap + sate udang + juice lemon (kami pemakan segala yang enak, gak ada yang haram buat kami). Makan malam seperti itu seharga 20THB (untuk 2 orang tinggal dikali 2).


Hari 3
Agenda hari ini hanya city tour, itupun mulainya nanti jam 2 siang. Jadinya pagi ini kami bangun telat, dan jalan-jalan santai untuk cari sarapan dan memanjakan mata lagi. Sarapan kami berupa sate tipe lain lagi + crepes + juice. Satenya dibeli di penjual gerobakan, untuk crepes & juice-nya dibeli disebuat food stall. 

siangnya dibuat foto - malemnya kebakaran :p


Kami menyempatkan diri untuk keliling Jungceylon mall dan 1 mall lagi di dekat tiger bar. Hasilnya kami belanjaaaa X_X

Untuk city tour, sopir taxi menjemput kami tepat waktu. Mobil yang digunakan pun lumayan mewah. Benar-benar turis kaya d kami qiqiqiqiqi. Harga 1700THB itu sudah termasuk sopir, parkir, dan bbg.

mobil yang mengantar city tour

Rute city tour kali ini antara lain: phuket old town - wat chalong temple - sri bhurapha orchid (toko kacang mede) - big buddha - three bay view point - promtep cape. Tapi karena mendung dan juga mempertimbangkan waktu, kami gak jadi ke promtep cape, toh sunset juga didapat saat perjalanan balik ke patong.

mejeng di patung jambu mede

Kami kembali ke penginapan jam 7 malam, dan sekali lagi kami menikmati kehidupan malam di Phuket sebelum besok pagi berangkat ke Penang. Kami kembali mencoba tipe sate yang lain untuk makan malam (tapi saya beli juga sate sosis babi seperti kemarin). Malam itu mama saya sempat mencoba kwetiauw-nya. Dan itu adalah kwetiauw termanis yang pernah saya makan hueeekkk!!! Buat yang suka kecap manis mungkin bukan masalah. Tapi karena saya suka makanan asin, jadi saya tidak akan pernah beli kwetiauw jika saya berkesempatan kembali ke Phuket lagi.

Biaya utk 2 org         THB
penginapan 2250       3 malam
phuket fantasea & phi-phi tour 8000       @4000
city tour 1700       dibagi 2



Ditulis oleh: Octaviani

Overland Bangkok - Phuket (Patong Beach)

bus yang mengantar kami ke phuket


Saya booking tiket bus bangkok - phuket di Charlie Tour secara online, dengan harga tiket 850THB/orang (sudah termasuk service fee mereka.). Bus ini akan berangkat dari Southern Bus Terminal untuk menuju Phuket  (terminal 2).
Di Southern Bus Terminal banyak bus yang akan berangkat ke luar kota. Saat menuju platform tempat bus kami parkir, saya sempat baca, ada bus yang menuju Krabi, Pattaya, dan kota-kota lainnya.

bagian depan southern bus terminal


Kondisi bus cukup nyaman, sehingga saya sudah bisa membayangkan bakal tidur nyenyak selama 12 jam ke depan ^^
Jadwal bus berangkat jam 18.30, sehingga kami masih punya kesempatan mandi atau makan malam dulu. Saya sih tidak makan lagi. Late lunch di MBK tadi masih berasa (kami baru makan jam 2 lewat), jadi sekalian irit kami memutuskan untuk tidak makan malam.

ruang tunggu penumpang

Kami memilih posisi duduk dekat platform tempat bus kami nanti akan berangkat. Nomor platform ini terdapat pada tiket bus.

yups..bus kami stand by di platform 42


Kami mandi di toilet umum terminal. Lumayan lah buat menyegarkan diri sebelum tidur di bus. Kondisi toilet juga lumayan bersih untuk sekelas toilet umum terminal. untuk mandi, biayanya 10THB/orang. Saya juga sempat repacking biar jadi 1 tas aja, akibat belanja souvenir tentengan jadi agak banyak.

toilet di southern bus terminal


Jam 18.30 lebih dikit, bus mulai bergerak meninggalkan terminal. Di dalam bus, kami dibagi air mineral 1 botol/orang, kue dalam kotak, dan tissue basah.

Perjalanan bangkok - phuket menghabiskan waktu sekitar 12 jam. Di tengah malam, bus akan berhenti sekitar 30 menit di tempat pemberhentian (seperti bus malam jakarta - wonosobo). Di sini akan ada pergantian sopir, kita juga bisa ke toilet dan belanja2 cemilan (baik untuk oleh-oleh maupun utk ngemil sendiri selama perjalanan). Karena gak familiar dengan tulisannya, sementara gambar pada kardus hanya mencerminkan rasa (gambar kelapa atau durina atau mangga), jadinya saya tidak beli apa-apa di sini. Ditambah lagi saya lebih tergoda untuk tidur daripada ngemil.
suasana di tempat pemberhentian bus

toilet free of charge

Dan akhirnya, jam 07.00 bus memasuki terminal 2 Phuket.

Kalau ingin naik taksi ke patong beach, tarifnya 500THB. Kami sempat ditawari taksi tidak resmi, dengan harga 450THB. Hanya saja karena kami tidak perlu buru-buru ke patong (check in baru bisa dilakukan di jam 14.00), maka kami memutuskan untuk naik bus saja ke patong.

Bus ke patong hanya ada dari terminal 1, sehingga kami harus naik angkutan pink dari terminal 2 ke terminal 1, seharga 10THB/orang (anak-anak gratis). Di terminal 1 ini juga ada bus yang menuju Kata dan Karon, dan ada juga bus ke airport.

angkutan ke terminal 1

Bus ke patong baru ada sekitar jam 8.30. Sungguh menjengkolkan untuk nunggu segitu lama apalagi euforia liburan masih begitu ganasnya. Tarif bus 35THB/orang (anak-anak gratis selama dipangku).

Bus langsung berangkat tanpa peduli berapa helai penumpang di dalamnya, karena ternyata nanti dia akan ngetem lagi di daerah yang semacam pasar. Di situ kami sempat turun untuk beli kue khas Thailand. Saya  habis sekitar 17THB untuk semua kue itu (pssstt kue pilihanku masih bisa diterima lidah orang Indo..pilihan temanku bikin muntah-muntah yang makan qiqiqiqi).

Termasuk ngetem, perjalanan phuket town ke patong beach memakan waktu sekitar 1 jam (ngetemnya cukup lama di situ). Dan bus akan berhenti persis di depan Jungceylon Mall di kawasan patong beach.


Dari mall ini, kami berjalan ke hotel kami yang hanya berjarak 5 menit.

Biaya utk 2 org         THB
tiket bus bkk - phuket 1700       @850THB
angkutan terminal 2 - terminal 1 20       @10THB
bus phuket town - patong beach  70          @35THB
mandi 20       @10THB



Dituis oleh Octaviani