Senin, 20 Februari 2012

Ketika Cewek Harus Pergi ke Toilet Umum

Oleh Trinity
Disadur dari http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan

Bagi kaum hawa, urusan “ke belakang” bukan soal sepele. Kami memerlukan standar tersendiri yang berbeda dengan kaum adam. Apalagi saat harus menggunakan toilet umum yang kebersihannya belum terjamin. Lalu bagaimana antisipasinya?


Apa cara mengantisipasi jika harus ke toilet umum yang kebersihannya belum terjamin? Foto: Thinkstock

Tissue


Umumnya toilet umum tidak menyediakan tissue, bahkan di tempat bagus seperti mal juga tidak selalu ada. Untuk toilet umum yang berkategori “parah”, sering kali air juga tak ada atau kalau pun ada, kebersihannya nggak terjamin.

Maka jangan lupakan tissue ke mana pun Anda pergi. Bagi Anda yang tidak merasa nyaman membersihkan diri tanpa air, lebih baik membawa tissue basah juga untuk antisipasi tidak adanya air.

Gantungan tas


Salah satu kerepotan perempuan saat harus ke toilet adalah tempat untuk meletakkan barang bawaan. Toilet yang baik tentunya menyediakan tempat atau sangkutan untuk menggantung sesuatu. Walaupun sangkutannya hanya sebuah paku kecil, lumayanlah daripada tak ada.

Bagaimana dengan toilet yang sangat “polos” hingga Anda tidak bisa menggantungkan tas di mana pun? Anda bisa menggunakan gantungan portabel yang praktis, bentuknya cukup kecil dan ringan dibawa ke mana-mana. Benda tersebut dapat Anda beli di toko pernak-pernik rumah atau di perlengkapan wanita. Pilihan lainnya adalah menggantungkan tas di pegangan pintu, di pundak atau leher sendiri.

Bungkus pembalut


Ketika Anda sedang datang bulan dan harus mengganti pembalut di perjalanan, urusan ke toilet lebih ribet lagi. Beberapa kali saya melihat pembalut yang dibuang begitu saja di toilet umum. Jika Anda merasa jijik melihat pemandangan seperti itu, jangan lakukan hal yang sama.

Bila membersihkan pembalut bekas pakai tidak memungkinkan, setidaknya buanglah pembalut dalam keadaan terbungkus rapat. Anda dapat menggunakan bungkus pembalut baru yang akan Anda pakai dan kemudian dibungkus tissue. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa mendapatkan kertas pembungkus yang lebih layak seperti potongan koran, brosur atau sobekan majalah.

Mengatasi bau


Banyak toilet umum terutama yang terletak di pom bensin, area istirahat atau daerah antah berantah di pinggir jalan, memiliki bau tidak sedap yang sangat menyengat. Saat tidak ada pilihan dan harus menggunakan toilet seperti itu, ada beberapa cara mengatasinya.

Pilihan pertama adalah bernapas melalui mulut, namun tidak semua orang mampu bertahan lama melakukannya. Alternatif lain menutup hidung dengan masker, tissue atau kain apa pun yang Anda punya. Terakhir, baluri bawah hidung Anda sesuatu yang beraroma cukup kuat seperti parfum, minyak kayu putih, minyak gosok atau balsem. Kalau kepepet, Anda bisa menyumpal hidung Anda dengan tissue basah.

Mengatasi kotor


Kalau bau bisa diatasi dengan lumayan mudah, bagaimana dengan kondisi kotor yang luar biasa? Pakailah kacamata hitam sebelum Anda memasuki toilet yang kira-kira kondisinya seperti ini dan hilangkan pikiran bahwa toilet tersebut menjijikan. Kegelapan membantu menyamarkan situasi sekeliling dan pikiran positif akan membuat Anda merasa lebih nyaman.

Toilet tanpa kunci


Bila Anda mendapati toilet yang tidak ada kuncinya atau bahkan tidak bisa ditutup rapat, cari sesuatu untuk menghalangi orang dari luar membukanya dengan mudah. Anda bisa menggunakan ember yang diisi air, tempat sampah atau mengantungkan tas di pintu. Bila tidak ada satu benda pun yang dapat dimanfaatkan, tahanlah pintu dengan tangan

Kamis, 02 Februari 2012

Backpacker ke Dieng

Oleh Didix Prihantoro di Backpackers BPI Jogya dsk

Backpaking ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah

28 Januari 2012, Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi…haha!!Setelah rencana yang berliku dan cukup memakan waktu akhirnya Bacpaking to Dieng dapat jg dilakukan. Persiapan seadanya( makanan, kamera, baju hangat dan uang saku tentunya) sudah siap sedia. Pada jam 10.00 WIB tim berangkat dari Kota Solo dengan 3 buah unit sepeda motor. Rute perjalanan melalui Solo – Boyolali – Salatiga – dst….Dieng Wonosobo…

Ditengah perjalanan tim memutuskan untuk istirahat makan siang antara pukul 13.00 WIB di Banyubiru Ambarawa,,,Makanan local Mie Ayam dan Es Teh menjadi menu utama. Dengan harga Rp. 8 rb termasuk es teh ( promosi ) haha..

Setelah perut terisi akhirnya perjalanan dilanjutkan……..

Di tengah perjalanan tepatnya setelah Temanggung, cuaca kurang bersahabat,,,kabut mulai turun dari gunung dan hujan juga membasahi bumi(halaaahh)..Dengan jas hujan maka masalah tersebut dapat teratasi.

15.30 WIB tim sudah mulai memasuki wonosobo dengan jalan khas nya naik turun pooolll….Tanjakan demi tanjakan terlewati dan pada akhirnya sampai juga di Dieng,,,Cuaca 10° C sudah menyambut… ( 2093 M DPL )


17.00 WIB…….Hal yang menjadi pokok pembicaraan yaitu mencari tempat penginapan karena badan sudah ndrodok dan perut lapar lagi,,,setelah mencari info untung saja mendapat masukan dari mas – mas tukang parkir di kawasan Telaga Warna. Namun pada saat bersamaan Bapak penjual souvenir berkenan mengantar ke tempat yang direkomendasikan sendiri, alhasil kami mengikuti Bapak tersebut ke Home Stay di daerah Dieng. Setelah berembug didapat harga Rp. 150 rb/kamar…waahhhhhh…..mahallllll  ( buat kami anak kos ) setelah berunding dan agak pekewuh kami memutuskan mencari penginapan yang lebih murah…
Dan………dapat juga penginapan murah berbasis kamar kos..wkwkwk…penginapan tersebut adalah rekomendasi dari Mas – mas tukang parkir,,,sekedar info dan promosi penginapan tersebut bernama ‘Losmen Asri”…dengan harga kamar Rp. 60 rb / kamar…karena jumlah isi kamar maksimal 3 orang maka kami sewa 2 kamar dibagi 6 orang jadi…..Rp. 20 rb / orang….
Malam yang sangat berat untuk kami lalui…karena pada malam hari suhu semakin menipis,,,Kamar yang bersarana Kasur dan Selimut super tebal tak mampu menahan dinginya cuaca Dieng….
( sekedar info di daerah Dieng sinyal operator yang dapet sinyal cm Indosat & Telkomsel berhubung saya pake XL jdi hape gag jalan...tp gak ngaruh sih...soale lagi jomblo, mau sms sopo ..._galau_ )
Pada malam hari kami memutuskan untuk mencari makan,,,dan dipilihlah nasi Goreng Dieng yang mantaap…disertai tungku penghangat di dalam warung…Dengan harga Rp.10 rb termasuk Susu jahe, Nasi Goreng kami lahapppp…
Minggu 29 januari 2012, Pukul 07.00……..teman2 mulai ramai dengan keluh “ kademen” karena cuaca pagi hari super dingin,,,Air kamar mandi yang seperti air es menyurutkan niat saya untuk mandi tetapi ada juga teman yang nekat mandi walaupun akhirnya badan membeku…hahaha…..
Pagi menyapa kami sambut dengan 1 gelas pop mie seduh dan segelas teh hangat dengan harga Rp. 6 rb ( backpack banget)haaha…..
08.30 WIB kami memutuskan check out untuk melanjutkan perjalanan…..
Tempat yang kami kunjungi pertama adalah Telaga Warna…karena tempatnya yang memang dekat dengan penginapan…Harga tiket masuk Rp. 9 rb….dengan usaha yang gigih maka berhasil kami tawar dan dengan Rp.25 rb untuk 6 orang kami dapat memasuki arena…hahaha…jurus jitu…


Telaga Warna tekenal karena air nya yang berwarna hijau karena pengaruh belerang yang timbul di dasar telaga,,,Cuaca dingin berkabut dengan pemandangan alami…mantaaappp…( cocok buat pre-wedding )hahaha….
Lagi sial emang,,,pas mau masuk ke Telaga Warna kamera andalan baterainya abis,,,mau beli tp harganya yaahh lumayan lahhh…akhirnya hanya 2 jepretan yang dapat diabadikan di Telaga Warna,,,dan lucunya pas keluar lokasi akhirya tak beli juga tuh baterai dengan harga agak waaah( menurut saya)…haha


10.00 WIB……Kawah Sikidang……

Sekitar 500 m dari Telaga Warna kami memasuki daerah kawah Sikidang,,tiket masuk @Rp.10 rb termasuk tiket terusan ke Komplek Candi Arjuna karena jiwa anak kos kami muncul maka kami tawar dengan sedikit trik…haha…alhasil kami dapatkan Rp 40 rb untuk 6 orang,,lumayan hemat Rp 20 rb..horeee….
Kawah sikidang merupakan semburan belerang yang memenuhi kawasan pegunungan Dieng. Tanah kering bercampur kapur belerang sungguh eksotis, cocok buat sobat backpacker yang hobi fotografi…

Di dekat kawah terdapat pegunungan yang dapat di daki karena gak terlalu tinggi dari kawah Sikidang maka tak butuh waktu lama…dan pemandangan yang luar biasa dari pegunungan di kawah sikidang,,,pengenya liat sunrise tapi berhubung cuaca lagi mendung kelabu jadi gagal total…(belum waktunya kali yee..)

11.00 WIB…….Candi Arjuna….
Nah..ini yang paling jadi trade mark-nya Dieng…..Komplek Candi Arjuna….Di lokasi ini terdapat beberapa candi, sekitar 7 buah candi….tetapi kondisi beberapa candi lumayan memprihatinkan…yaa mungkin ulah orang yang kurang kerjaan aja kaliii…
Bagi temen –temen backpacker yang pengen belanja oleh – oleh disini tempatnyaa.....di tempat lain ada sihh tapi gak sekomplit di Komplek Candi Arjuna,,,Ada beberapa jajanan khas disini antara lain : Carica( manisan dari buah Carica, Kentang Dieng, dan yang paling kondang tentu saja Purwoceng….minuman vitalitas untuk kaum pria yang sudah terkenal kemana – mana …..tak mau saya sia-siakan momen ini maka tanpa basa – basi langsung saja saya pesan minuman yang sangat terkenal itu hanya dengan merogoh kocek Rp.10 rb maka 1 gelas Purwoceng dan 1 porsi Kentang goreng khas Dieng sudah menemani obrolan kami sambil duduk bersahaja menikmati keindahan Dieng…Sweett Moment….


12.00 WIB….Lanjut ke Telaga Merdada…..
Tepat tengah hari kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Telaga Merdada…Untuk memasuki kawasan ini kami harus membayar @Rp.5 rb..tapi seperti sebelumnya kami mendapat harga Rp.20 Rb untuk 6 orang…memang benar kata pepatah…bersama memang lebih indah…hahaha…
Berbeda dengan Telaga Warna, kondisi Telaga Merdada tidak tercampur dengan belerang jadi di sekitar lokasi ini terdapat beberapa nelayan yang mencari ikan menggunakan perahu….Posisi Telaga Merdada itu sendiri berada di puncak gunung yang dikelilingi dataran tinggi…pemandanganya sangat indah….
 

Belum sempet puas di Telaga Merdada, angin gunung dating plus awan gelap pertanda akan turun hujan,,,terpaksa kami memutuskan untuk turun gunung menuju Wonosobo kota,,,,,,
13.30….@ Alun – alun Kota Wonosobo…..
Setelah perjalanan turun gunung yang dikejar hujan dari Dieng kami sampai juga di Alun – alun kota Wonosobo…….fuiiihhhhh….kami disambut dengan wanita – wanita cantik yang sedang menikmati liburan di Alun – alun…..Sejenak perhatian kami ter alih ( maklum jomblo )…hehehe……Tapi yang menjadi sasaran utama kami adalah makanan khas Wonosobo tak lain dan tak bukan adalah Mie Ongklok yang sudah terkenal itu…..dengan sedikit memutari Alun – alun kota Wonosobo kami dapati juga penjual Mie Ongklok ( sekedar info : saya emang udah ngidam lama bgt ame makanan ini,,gara – gara film documenter salah satu tv swasta yang menyuguhkan sensasi rasa Mie Ongklok tersebut )
Dengan merogoh kocek di dompet yang sudah mulai menipis maka dengan Rp. 8 rb saja ( gak berani nawar,,malu ama cewek –cewek lokal )…hahaha….

Akhirnya ngidam saya kesampean juga…..ahahahahah…..


14.00 WIB……Perjalanan Pulang…..
Akhirya agenda Backpacker kami terlaksana dengan baik tanpa kurang suatu apapun terkecuali isi dompet yang berkurang….saatnya menuju tempat asal kami kota Surakarta Hadiningrat…..
Demikian pengalaman backpacker ini kami sampaikan…..bagi temen – temen yang ingin Backpacker ke Dieng untuk lebih membantu khususnya rincian biaya adalah sebagai berikut :
  1. Ongkos perjalanan Solo – Dieng PP          Rp. 60 rb ( naik motor ) bagi 2 orang jd Rp. 30 rb
  2. Makan di perjalanan                                  Rp. 10 rb / perut
  3. Sewa penginapan                                      Rp. 60 rb / kamar,,,klo 3 orang/kamar y dibagi aja
  4. Makan malam                                           Rp. 10 rb / perut
  5. Sarapan pagi ( pop mie + the anget)          Rp. 6 rb / perut
  6. Tiket masuk “ Telaga Warna “                 Rp. 25 rb dibagi 6 orang jdi kurang lebih Rp.5rb/ gundul
  7. Tiket terusan Kawah Sikidang –Candi Arjuna     Rp. 40 rb dibagi 6 orang jdi sktar Rp.6rb/orang
  8. Kentang Goreng + I gelas Purwoceng     Rp. 10 rb/ porsi
  9. Tiket masuk “Telaga Merdada”             Rp. 20 rb dibagi 6 orang jdi sekitar Rp. 3 rb/orang
  10. Mie Ongklok khas Wonosobo                 Rp. 8 rb / perut


Jadi total biaya per orang selama Backpacker ke Dieng sekitar Rp.108.000,- belum termasuk parkir di berbagai tempat…..

Semoga info ini dapat bermanfaat bagi teman – teman backpacker sekalian….Salam Ransel…..Matur