Selasa, 10 Juni 2014

Anambas, Si Cantik yang Layak Diperjuangkan (Part 2)



Day 3: Selat Rangsang - Temawan - Air Terjun Temburun
Dari hasil diskusi dan tawar-menawar harga dengan pemilik speed boat, kami berhasil menyusun itinerary selama di Anambas untuk hari 1, 3, & 4, kecuali bagian Pulau Bawah, karena kapal yang digunakan berbeda. Sepanjang 4 hari kedepan, temanya adalah nyebur \^.^/

Tidak perlu khawatir tentang sewa-menyewa speed boat atau pompong untuk memberikan referensi pemilik kapal. Hampir semua orang punya pompong karena merupakan alat transport pokok di kepulauan Anambas ini. Untuk harga sewa speedboat, biasanya 2-3x lipat lebih mahal daripada harga sewa pompong, tetapi sangat sepadang dengan penghematan waktu yang bisa didapat untuk island hopping.


Speed boat untuk 3 hari - kapasitas 7 orang max - menuju Selat Rangsang

Kami sudah janjian dengan bapak kapal untuk ketemu jam 7 di pelabuhan (sebenarnya kalau menggunakan speed boat, island hopping bisa dimulai jam 8).

Selat Rangsang yang menjadi tujuan pertama adalah perairan tenang, yang ditempuh selama kurang lebih 1 jam dari Tarempa. Karena perairannya begitu tenang, di sini banyak sekali ubur-ubur.
Kami berhenti di salah satu pulau yang dijaga oleh seorang bapak. Di sepanjang pantai, banyak ditemukan ubur-ubur yang mati karena terdampar di pantai. Ubur-ubur di sini berbisa, temans...tidak seperti di Kakaban, jadi hati-hati melangkah.

Selat Rangsang

Sisi lain Selat Rangsang

Kami sempat berenang ke pantai sebrang, dan melewati area terumbu karang. selain banyak bulu babi, terumbu karang dan ikan di tempat ini kurang bervariasi.
Kami hanya banyak mengambil foto landscape dan tentu saja narsis...

Batu Tujuan Penyebrangan

Karena sudah kepingin banget nyebur, kami minta ke bapak kapal untuk mengantarkan kami ke spot underwater yang bagus, yang searah dengan air terjun Temburun. Jadilah kami diantar ke pulau Temawan.

Pulau Temawawan

Terumbu karang di pulau ini sedikit lebih bagus daripada di Selat Rangsang.
Sebetulnya ada spot yang bagus, tapi agak ke tengah. Dan karena memang belum terbiasa digunakan sebagai kapal wisata, semua speed boat tidak menyediakan tangga agar kita bisa naik turun kapal untuk snorkling di tengah laut.

Hanya sebentar kami snorkling di sini, dan perjalanan hari ini dilanjutkan menuju Temburun.
Air terjun yang terletak di sisi lain pulau Tarempa ini sebetulnya bisa ditempuh melalui jalan darat. Tetapi jalanannya rusak, dan sesampainya di sana, kita akan berada di sisi atas air terjun.

Desa di sisi lain Tarempa - untuk menuju Temburun via laut

Air Terjun Temburun

Pemandangan dari air terjun

Kami menghabiskan banyak waktu di Temburun. Ada yg mandi 2 sesi, sambil nyoba pijetan pake air terjunnya. Ada yg tiduran. Ngemil mangga gratisan, dan tentu saja foto-foto narsis.

Menjelang sunset, kami kembali ke hotel, bebersih dan bersiap untuk makan malam. Sore itu juga ada teman kami yang baru nyampe Tarempa. Dia terpaksa datang belakangan akibat kurang cocoknya jadwal penerbangan dengan jadwal feri (akibat jadwal feri yang galau).

Untuk makan malam kali ini atas rekomendasi bapak kapal, kami mencoba resto lain yang terletak di daerah Tanjung (yang ternyata ada di ujung lain), yaitu Pondok Nelayan. Perjuangan banget, pake nyasar dan jalan kaki lumayan jauh (meski lama-lama kebiasaan juga sih). Sop ikannya juara ^^







Day 4: Pulau Bawah - Pulau Lingai - Pulau Nawan

Salah satu pulau dari 3 gugusan Pulau Bawah

Karena untuk menuju gugusan pulau Bawah memerlukan waktu sekitar 2 jam (pakai speed boat), dan sempat melewati laut lepas, maka kami diminta untuk mulai jalan jam 6.
Untuk itu, kami sudah pesan makanan bungkus untuk makan siang ke resto tenda yang ada di depan hotel, seperti hari sebelumnya (sebenarnya tempat makan ini mulai buka jam 6, karena special request kami sehingga mereka mulai masak lebih awal).

Speed boat yang kami gunakan hari ini berbeda dengan yang kemarin, maupun 2 hari berikutnya.

Sebenarnya perjalanan menuju Pulau Bawah ini tidak semenakutkan yang dibilang. Dan sebenarnya lagi, masih jarang penduduk asli yang pernah ke Pulau Bawah. Bapak kapal kami juga pakai GPS untuk menuju Pulau Bawah.

Pulau Bawah merupakan daerah penghasil siput gong-gong terbesar di Anambas. Saat kami ke sana, sudah ada BTS (yang baru selesai dipasang 1 minggu sebelumnya), dan sedang berlangsung pembangunan sebuah resort.
Menurut saya, bagian yang menakjubkan adalah selat di antara 2 pulau sebelum memasuki lingkaran 3 pulau di Pulau Bawah. Itu adalah selat tercantik yang pernah saya lihat. Dan karena begitu takjub, saya tidak sempat jepret-jepret. Di sepanjang selat itu juga banyak terumbu karang, sayangnya kami tidak berhenti di sini karena tidak ada tempat untuk kapal sandar, dan tidak memungkinkan memasang jangkar karena banyak terumbu karang.

Hanya sebagian kecil keindahan terumbu karang yang ada - edited by Harry Mudjiarto

edited by Harry Mudjiarto

Meski demikian, kami puas snorkling di perairan 3 pulau tsb. Kondisi landscape bawah airnya cenderung datar, dan terumbu karangnya bisa dipakai sebagai penunjuk jalan untuk menyebrang ke pulau-pulau yang lain di gugusan tsb.

Kami makan siang di pantai salah satu pulau. Sejak kemarin kami berasa menjadi pemilik pulau (karena kebanyakan pulau yang dikunjungi adalah pulau tidak berpenghuni), yang makan siang privat di tepi pantai. Setelah makan, sambil menuju Tarempa, kami mampir di 2 pulau untuk nyebur lagi.

Next stop pulau Lingai, kemudian menyebrang ke Pulau Nawan.
Underwaternya tidak kalah dengan yang ada di pulau Bawah. Bahkan menurut kami, underwater di pulau Nawan adalah juaranya sejauh ini. Untuk pantainya sendiri sih standar, seperti kebanyakan pantai di pulau-pulau sebelumnya (pasir putih dan berbatu gede seperti di Belitung).




Pulau bawah memang seindah rumor yang beredar. Bahkan lebih indah, menurut saya.





previous: part 1
next : part 3

1 komentar:

  1. Some awesome pictures there, well done. I was supposed to go snorkeling with my wife at Pulau Nawan last weekend, but our boatman and we had a misunderstanding. He took us to Pulau Air Asuk instead. Looks like we missed a great spot. But never mind, because next week we're going to Anambas again. Our Island sanctuary :)

    BalasHapus