Tempat kumpul-kumpul Backpacker yg suka travelling, adventure atau perjalanan menikmati kekayaan alam yg seru-seru & saling berbagi pengalaman perjalanannya dan bakti sosial kepada panti asuhan dan yang membutuhkan.
Senin, 28 Februari 2011
Tips Untuk Backpacker
Bagi Anda yang suka melakukan perjalanan dengan menggunakan tas ransel alias Backpacking, Anda bisa mengintip tips untuk Backpacker berikut ini:
1. Carilah tiket pesawat dan tempat menginap yang murah. Kalau memungkinkan, temukan tempat penginapan gratis di rumah backpacker di negara lain. Selain bisa mengirit pengeluaran, Anda juga bisa mencoba belajar mengenali kultur wilayah setempat dari mereka.
2. Bawalah barang sesedikit dan seringan mungkin, mengingat Anda akan banyak berpindah tempat dengan menggendong tas ransel Anda. Jika tas yang Anda bawa terlalu berat, akan membuat tidak nyaman saat perjalanan.
3. Berhati-hatilah dengan uang bawaan anda, paspor, serta barang berharga lainnya. Simpanlah barang-barang tersebut terpisah dari tas ransel dan bawalah melekat di badan. Jangan pernah meniggalkannya di sembarang tempat, atau menitipkannya kepada orang lain yang tidak dikenal. Untuk backpacker wanita, sebaiknya tidak mengenakan perhiasan yang terlalu mencolok.
4. Simpanlah barang berharga seperti Notepad dan kamera ke dalam safety box yang biasanya disediakan hostel ketika anda tidur.
5. Carilah informasi yang lengkap mengenai tempat yang akan dikunjungi.
http://www.beritaterkinionline.com/2010/04/tips-untuk-backpacker.html
Jalan-Jalan Hemat
Jalan2 ga mesti mahal, yang penting bisa enjoy di tempat tujuan tanpa kawatir tagihan credit card di akhir bulan
Beberapa tips travelling hemat, sbb :
Bepergian bukan di peak season
Pilihlah waktu di mana orang2 ga banyak bepergian. Hindari bepergian di musim liburan sekolah, lebaran atau liburan natal dan tahun baru. Selain bisa menghemat biaya, tempat wisata yang dikunjungi juga tidak terlalu rame sehingga kamu bisa menikmati liburan dengan maksimal
Jangan booking pesawat terlalu cepat
Jangan terlalu cepat booking pesawat dengan alasan takut ga dapet tiket, karena mungkin saja ada beberapa promo yang bisa kamu manfaatkan. Waktu paling pas buat mulai membandingkan harga pesawat adalah 45 - 60 hari sebelum keberangkatan.
Flexible
Jangan terlalu terikat dengan jadwal, karena semakin flexible, kamu mungkin bisa menemukan waktu liburan dengan harga yang lebih murah. Kamu tidak perlu membooking sendiri semuanya, mungkin dengan menggunakan website yang bisa one stop booking seperti expedia.com, biaya perjalanan juga dapat lebih ditekan.
Hindari hotel
Hotel mungkin bukan pilihan terbaik jika bepergian. Cobalah untuk menyewa apartemen atau youth hostel bisa jadi pilihan. Biasanya klo bepergian, kita cuman perlu tempat buat tidur di malam hari. Jadi yang penting nyaman dan ga perlu mahal kan?
Jadilah warga setempat
Maksudnya, klo kamu bepergian ke suatu tempat, pilihlah makanan yang biasa dimakan oleh warga lokal. Karena dengan begitu biasanya harganya lebih murah dan lebih mudah ditemukan. Atau klo ga nyaman dan biasa makan nasi kayak saya, mendingan bawa perlatan perang kayak alat buat menanak nasi dan bawa makanan awet dari kampung halaman
Happy travelling!
Yuk, Jalan-Jalan Murah Meriah ke Luar Negeri
Pehobi travelling kini bisa lebih sering melancong ke luar negeri. Sebab, bujet jalan-jalan ke luar negeri tak lagi semahal dulu. Kini penggemar jalan-jalan bisa memanfaatkan tarif tiket pesawat murah. Atau kalau mau lebih irit lagi, mereka memangkas bujet akomodasi ala backpackers. Selain ramah di dompet, hati pun puas bisa menikmati keindahan belahan dunia lain.
Salah satu penjelajah dunia dengan biaya murah adalah Trinity, seorang penulis lepas. Sejak masih duduk di bangku SMA pada tahun 1980-an, dia sudah mulai doyan melancong ke negara orang.
Pertama-tama dia main-main ke Singapura. Dari perjalanan pertamanya itu, Trinity jadi tahu perjalanan ke luar negeri ternyata tidak semahal dan sesulit yang pernah ia bayangkan. “Sejak itu, saya ketagihan pengen jalan-jalan ke luar negeri,” ujarnya.
Saat duduk di bangku kuliah, dia mulai travelling ke tempat yang lebih jauh. Belanda, Prancis, Inggris, Cekoslovakia, dan Jerman dia datangi. Hingga kini, Trinity sudah mengunjungi 44 negara.
Trinity merasakan kepuasan melancong ke negeri orang tatkala dia melihat langsung tempat yang sebelumnya hanya dia lihat melalui televisi. Ia sampai merinding ketika melihat kemegahan Taj Mahal, terlebih saat membaca puisi cinta Kaisar Shah Jahan yang terukir di peti jenazah istrinya, Mumtaz Mahal. “Jantung saya berdetak karena setiap sudut terbuat dari marmer putih berukir cantik,” kisah Trinity.
Riset dari jauh-jauh hari
Selama mengitari Asia Tenggara, Trinity cuma keluar US$ 25 per hari untuk biaya hidupnya. Sedangkan di negara-negara Eropa, dia membutuhkan dana US$ 35-$ 40 per hari. “Untuk menyiasati anggaran yang terbatas, kita harus riset,” kata Trinity.
Anne Herliana, backpacker lain, memilih menginap di asrama agar biaya sewa lebih ringan. Dengan cara ini, Anne sudah pernah berpelesir ke Thailand, Kamboja, dan Malaysia hanya dengan bujet Rp 5 juta. memang sih, ini belum termasuk tiket pesawat. Untuk mendapat tiket pesawat murah, karyawati PT Technip Indonesia ini memesan tiket sejak jauh-jauh hari.
Dari sekian negara yang dia kunjungi, Kamboja adalah negara yang paling dikenang Anne. Di negara ini, Anne berusaha mendekatkan diri dengan warga negara setempat dengan cara unik. “Saya bisa berbincang dengan warga setempat selama berjam-jam hanya dengan bahasa tubuh,” kisah Anne sambil terbahak. Itu menunjukkan, kita bisa bertahan di negeri orang meski buta bahasa setempat.
Hal yang tak boleh terlepas dari perencanaan ketika melancong ke negeri orang ialah riset soal kebudayaan setempat. Pehobi travelling lain, Aji Surya mengatakan, kepuasan menginjakkan kaki di negeri orang ialah ketika bisa mengenal cara pandang orang di negara lain. “Kita mendapatkan pengetahuan baru yang bikin hidup lebih berwarna,” ujar pegawai pemerintahan ini.
Bagi Aji, perjalanan ke luar negeri yang paling asyik ialah ketika dia mengunjungi Rusia. Untuk mengitari bekas negara komunis itu, dia menyiapkan US$ 100 per hari. “Dengan US$ 1.500, kita bisa puas mengitari Rusia seminggu,” ujarnya.
Source: kontan onlineSalah satu penjelajah dunia dengan biaya murah adalah Trinity, seorang penulis lepas. Sejak masih duduk di bangku SMA pada tahun 1980-an, dia sudah mulai doyan melancong ke negara orang.
Pertama-tama dia main-main ke Singapura. Dari perjalanan pertamanya itu, Trinity jadi tahu perjalanan ke luar negeri ternyata tidak semahal dan sesulit yang pernah ia bayangkan. “Sejak itu, saya ketagihan pengen jalan-jalan ke luar negeri,” ujarnya.
Saat duduk di bangku kuliah, dia mulai travelling ke tempat yang lebih jauh. Belanda, Prancis, Inggris, Cekoslovakia, dan Jerman dia datangi. Hingga kini, Trinity sudah mengunjungi 44 negara.
Trinity merasakan kepuasan melancong ke negeri orang tatkala dia melihat langsung tempat yang sebelumnya hanya dia lihat melalui televisi. Ia sampai merinding ketika melihat kemegahan Taj Mahal, terlebih saat membaca puisi cinta Kaisar Shah Jahan yang terukir di peti jenazah istrinya, Mumtaz Mahal. “Jantung saya berdetak karena setiap sudut terbuat dari marmer putih berukir cantik,” kisah Trinity.
Riset dari jauh-jauh hari
Selama mengitari Asia Tenggara, Trinity cuma keluar US$ 25 per hari untuk biaya hidupnya. Sedangkan di negara-negara Eropa, dia membutuhkan dana US$ 35-$ 40 per hari. “Untuk menyiasati anggaran yang terbatas, kita harus riset,” kata Trinity.
Anne Herliana, backpacker lain, memilih menginap di asrama agar biaya sewa lebih ringan. Dengan cara ini, Anne sudah pernah berpelesir ke Thailand, Kamboja, dan Malaysia hanya dengan bujet Rp 5 juta. memang sih, ini belum termasuk tiket pesawat. Untuk mendapat tiket pesawat murah, karyawati PT Technip Indonesia ini memesan tiket sejak jauh-jauh hari.
Dari sekian negara yang dia kunjungi, Kamboja adalah negara yang paling dikenang Anne. Di negara ini, Anne berusaha mendekatkan diri dengan warga negara setempat dengan cara unik. “Saya bisa berbincang dengan warga setempat selama berjam-jam hanya dengan bahasa tubuh,” kisah Anne sambil terbahak. Itu menunjukkan, kita bisa bertahan di negeri orang meski buta bahasa setempat.
Hal yang tak boleh terlepas dari perencanaan ketika melancong ke negeri orang ialah riset soal kebudayaan setempat. Pehobi travelling lain, Aji Surya mengatakan, kepuasan menginjakkan kaki di negeri orang ialah ketika bisa mengenal cara pandang orang di negara lain. “Kita mendapatkan pengetahuan baru yang bikin hidup lebih berwarna,” ujar pegawai pemerintahan ini.
Bagi Aji, perjalanan ke luar negeri yang paling asyik ialah ketika dia mengunjungi Rusia. Untuk mengitari bekas negara komunis itu, dia menyiapkan US$ 100 per hari. “Dengan US$ 1.500, kita bisa puas mengitari Rusia seminggu,” ujarnya.
http://arsipberita.com/show/yuk-jalanjalan-murah-meriah-ke-luar-negeri-153343.html
Jumat, 25 Februari 2011
Dari Pelabuhan ke Musium
DUA orang turis perempuan dari Belanda berjalan dengan santai di siang terik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kamis (10/2/2011). Beberapa kali mereka memerhatikan para buruh angkut yang sedang mengangkut karung semen dari truk ke kapal kayu. Para buruh tidak takut jatuh meniti balok kayu yang hanya berukuran satu telapak kaki saja.
Berjalan-jalan di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memang mengasyikkan. Pengunjung seolah-olah tak hanya menikmati pelabuhan, tapi seperti dibawa ke perjalanan waktu kembali ke masa lampau.
Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memang sarat akan sejarah kota Jakarta. Kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang sedang dipromosikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Jakarta Utara sendiri memiliki 12 destinasi wisata, baik sejarah, kuliner, religi, maupun budaya.
Pelabuhan Sunda Kelapa sendiri telah ditetapkan sebagai bagian dari kawasan Kota Tua, yang merupakan peninggalan sejarah kolonial yang ada di Jakarta. Tidak heran, begitu sampai di kawasan bangunan-bangunan tua pun terlihat di beberapa sudut kawasan. Ada yang masih terpelihara bagus, ada juga yang rusak termakan usia.
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan paling ramai pada abad ke-12. Pelabuhan yang menjadi bagian dari Kerajaan Sunda, yang beribu kota di Pakuan Pajajaran (kini menjadi Kota Bogor), menjadi pintu masuk bagi penyebaran agama Islam dan para penjelajah dari Eropa.
Kini pelabuhan ini menjadi pelabuhan antarpulau yang melayani perahu-perahu berukuran sedang yang membawa hasil bumi dan kebutuhan lain. Setiap hari ada kesibukan bongkar muat di sana.
Deretan perahu kayu antarpulau itu sangat cantik terlihat. Dengan warna-warni yang sangat cerah, perahu-perahu itu mewarnai pelabuhan yang tampak tua dan panas itu. ”Perahu-perahu ini cantik. Beberapa kali saya mengambil fotonya,” kata Danielle (34), salah seorang turis asal Belanda itu.
Selain mengambil foto kapal, beberapa kali Danielle bergantian dengan temannya, Margareth, berpose untuk difoto. Menurut mereka, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi salah satu tujuan yang harus didatangi karena menjadi bagian dari Kota Tua. ”Mengunjungi kawasan Kota Tua seperti mendatangi rumah sendiri. Terasa sangat akrab karena arsitekturnya seperti di Belanda pada masa lampau,” tambah Danielle.
Museum Bahari
Romantisme masa lalu makin terasa kental ketika mengunjungi Museum Bahari dan menara syahbandar yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk Pelabuhan Sunda Kelapa.
Museum Bahari memamerkan berbagai benda peninggalan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) Belanda pada zaman dahulu dalam bentuk model atau replika kecil, foto, lukisan, serta berbagai model perahu tradisional, perahu asli, alat navigasi, kepelabuhan, serta benda lainnya yang berhubungan dengan kebaharian Indonesia. Museum ini mencoba menggambarkan kepada para pengunjung mengenai tradisi melaut nenek moyang Bangsa Indonesia dan juga pentingnya laut bagi perekonomian Bangsa Indonesia dari dulu hingga kini.
Berbagai model kapal penangkap ikan dari berbagai pelosok Indonesia dipamerkan di museum ini, termasuk juga jangkar batu dari beberapa tempat, mesin uap modern dan juga kapal pinisi (kapal pinisi Nusantara) dari suku Bugis (Sulawesi Selatan) yang kini menjadi salah satu kapal layar terkenal di dunia.
Dari ketinggian menara syahbandar yang terletak di sebelah Museum Bahari, deretan kapal cantik yang bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa tampak jelas terlihat. Selain itu, di sisi sebaliknya dari menara yang sudah miring itu, berdiri gedung galangan VOC, yang kini beralih fungsi menjadi restoran galeri.
Galangan kapal ini telah beroperasi sejak 1632. Galangan berdiri di atas tanah urukan di tepi barat Kali Besar saat Ciliwung diluruskan dari Pintu Kecil sampai Pasar Ikan.
Awalnya, galangan kapal yang terletak di Jalan Kakap Nomor 1, Pasar Ikan, ini adalah sebuah kantor dagang VOC yang didirikan tahun 1628. Bangunan itu lalu dijadikan gudang barang keperluan galangan kapal yang ada di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Galangan kapal VOC di Sunda Kelapa sempat menjadi urat nadi jaringan niaga selama dua abad. Jaringan niaga cukup jauh terentang, yakni dari Pulau Decima di Nagasaki, Jepang, sampai Cape Town, Afrika Selatan. Dari Ternate sampai Bandar Surat di Pantai Teluk Arab. (Windoro Adi/ M Clara Wresti)
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1291235534764612760
Berjalan-jalan di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memang mengasyikkan. Pengunjung seolah-olah tak hanya menikmati pelabuhan, tapi seperti dibawa ke perjalanan waktu kembali ke masa lampau.
Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memang sarat akan sejarah kota Jakarta. Kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang sedang dipromosikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Jakarta Utara sendiri memiliki 12 destinasi wisata, baik sejarah, kuliner, religi, maupun budaya.
Pelabuhan Sunda Kelapa sendiri telah ditetapkan sebagai bagian dari kawasan Kota Tua, yang merupakan peninggalan sejarah kolonial yang ada di Jakarta. Tidak heran, begitu sampai di kawasan bangunan-bangunan tua pun terlihat di beberapa sudut kawasan. Ada yang masih terpelihara bagus, ada juga yang rusak termakan usia.
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan paling ramai pada abad ke-12. Pelabuhan yang menjadi bagian dari Kerajaan Sunda, yang beribu kota di Pakuan Pajajaran (kini menjadi Kota Bogor), menjadi pintu masuk bagi penyebaran agama Islam dan para penjelajah dari Eropa.
Kini pelabuhan ini menjadi pelabuhan antarpulau yang melayani perahu-perahu berukuran sedang yang membawa hasil bumi dan kebutuhan lain. Setiap hari ada kesibukan bongkar muat di sana.
Deretan perahu kayu antarpulau itu sangat cantik terlihat. Dengan warna-warni yang sangat cerah, perahu-perahu itu mewarnai pelabuhan yang tampak tua dan panas itu. ”Perahu-perahu ini cantik. Beberapa kali saya mengambil fotonya,” kata Danielle (34), salah seorang turis asal Belanda itu.
Selain mengambil foto kapal, beberapa kali Danielle bergantian dengan temannya, Margareth, berpose untuk difoto. Menurut mereka, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi salah satu tujuan yang harus didatangi karena menjadi bagian dari Kota Tua. ”Mengunjungi kawasan Kota Tua seperti mendatangi rumah sendiri. Terasa sangat akrab karena arsitekturnya seperti di Belanda pada masa lampau,” tambah Danielle.
Museum Bahari
Romantisme masa lalu makin terasa kental ketika mengunjungi Museum Bahari dan menara syahbandar yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk Pelabuhan Sunda Kelapa.
Museum Bahari memamerkan berbagai benda peninggalan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) Belanda pada zaman dahulu dalam bentuk model atau replika kecil, foto, lukisan, serta berbagai model perahu tradisional, perahu asli, alat navigasi, kepelabuhan, serta benda lainnya yang berhubungan dengan kebaharian Indonesia. Museum ini mencoba menggambarkan kepada para pengunjung mengenai tradisi melaut nenek moyang Bangsa Indonesia dan juga pentingnya laut bagi perekonomian Bangsa Indonesia dari dulu hingga kini.
Berbagai model kapal penangkap ikan dari berbagai pelosok Indonesia dipamerkan di museum ini, termasuk juga jangkar batu dari beberapa tempat, mesin uap modern dan juga kapal pinisi (kapal pinisi Nusantara) dari suku Bugis (Sulawesi Selatan) yang kini menjadi salah satu kapal layar terkenal di dunia.
Dari ketinggian menara syahbandar yang terletak di sebelah Museum Bahari, deretan kapal cantik yang bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa tampak jelas terlihat. Selain itu, di sisi sebaliknya dari menara yang sudah miring itu, berdiri gedung galangan VOC, yang kini beralih fungsi menjadi restoran galeri.
Galangan kapal ini telah beroperasi sejak 1632. Galangan berdiri di atas tanah urukan di tepi barat Kali Besar saat Ciliwung diluruskan dari Pintu Kecil sampai Pasar Ikan.
Awalnya, galangan kapal yang terletak di Jalan Kakap Nomor 1, Pasar Ikan, ini adalah sebuah kantor dagang VOC yang didirikan tahun 1628. Bangunan itu lalu dijadikan gudang barang keperluan galangan kapal yang ada di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Galangan kapal VOC di Sunda Kelapa sempat menjadi urat nadi jaringan niaga selama dua abad. Jaringan niaga cukup jauh terentang, yakni dari Pulau Decima di Nagasaki, Jepang, sampai Cape Town, Afrika Selatan. Dari Ternate sampai Bandar Surat di Pantai Teluk Arab. (Windoro Adi/ M Clara Wresti)
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1291235534764612760
Afrika - Amerika dari Kota Batu Malang
TAHUKAH Anda apa itu alpaka? Pernahkah menyapa si hitam legam jaguar asal benua Amerika? Atau, tahukah Anda ada semacam monyet kecil bertubuh mungil seukuran kepalan tangan manusia dewasa asal Brasil? Tak perlu jauh-jauh ke Amerika untuk menemukan jenis binatang unik itu. Semuanya bisa dijumpai di Kota Batu, Jawa Timur.
Alpaka adalah binatang pegunungan asal Amerika Latin dengan habitat padang rumput berketinggian 3.500-5.000 meter di atas permukaan laut. Binatang berbulu ini mungkin lebih banyak dikenal dalam cerita anak-anak Nuzzle and Scratch di salah satu saluran siaran televisi berbayar.
Monyet kecil sekepalan tangan manusia adalah Common Marmoset (Callithrix jacchus). Ia adalah satwa pelompat pemakan serangga dan laba- laba yang bisa melahirkan anak kembar setiap tahun. Habitatnya berada di pedalaman hutan dan tepi pantai Brasil.
Di kota berhawa sejuk ini, Anda juga bisa melihat satwa-satwa awetan, fosil-fosil purba yang didatangkan dari benua Amerika, Afrika, Asia, Australia, dan Eropa. Bahkan, Anda juga bisa mengenal replika satwa purba seperti Apatosaurus, Tyrannosaurus-Rex, Stegosaurus, mammoth, dan replika satwa purba lainnya.
Beragam binatang unik dapat dijumpai di wahana wisata Jawa Timur Park 2 di Jalan Oro-Oro Ombo 9, Kota Batu. Jatim Park 2 adalah pengembangan dari wahana Jatim Park 1 yang berjarak satu kilometer dari Jatim Park 2. Kedua wahana ini terletak di Kota Batu.
Kota Batu berada 20 kilometer arah barat Kota Malang atau sekitar 20 kilometer dari Bandara Abdulrachman Saleh, Malang. Dari Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, tempat ini bisa dijangkau dengan perjalanan darat selama 3 jam.
Jatim Park 1 berada di Jalan Kartika 2, Kota Batu, sedangkan Jatim Park 2 berlokasi di Jalan Oro-Oro Ombo 9, Kota Batu. Keduanya berada di lereng Gunung Panderman yang merupakan gunung pemberi lanskap keindahan bagi Kota Batu.
Memasuki Kota Batu, meski tetap disuguhi jalanan dan deretan perkampungan padat, setidaknya hati sudah mulai adem seiring terhirupnya udara segar. Apalagi, di kiri-kanan jalanan berkelok terhampar areal persawahan yang melegakan pandangan.
Sebelum melongok Jatim Park 2, ada baiknya terlebih dulu menyinggahi Jatim Park 1 di Jalan Kartika 2, Kota Batu.
Dengan tiket Rp 50.000, perjalanan wisata di Jatim Park I dimulai dengan menyaksikan beragam diorama galeri etnik Nusantara, mulai dari rumah dan baju adat beragam suku-suku di Indonesia, diorama manusia purba, hingga sejarah perjuangan bangsa.
Jangan lupa menengok galeri fisika dan beragam sajian edukatif lainnya. Di sini pengunjung bisa menjumpai taman burung dan ikan serta simulasi gunung meletus.
Letih dengan itu semua, kita bisa bermain-main dengan beragam wahana, seperti flying fox, spinning coaster, tornado, dan beragam jenis permainan anak- anak dan dewasa sebelum akhirnya menuju kolam renang. Wahana wisata ini juga dilengkapi dengan bioskop tiga dimensi terbesar di Jatim. Berkapasitas 120 orang, bioskop ini membentangkan layar 8 x 6 meter.
Konsep edukasi
”Konsep Jatim Park 1 memang taman belajar dan rekreasi. Sekitar 60 persen sajiannya bersifat edukatif bagi anak-anak dan orang dewasa,” ujar Titik S Ariyanto, Marketing Manager Jatim Park 1.
Setelah puas menjelajahi Jatim Park 1, lanjutkan kunjungan Anda ke wahana wisata yang baru dibuka tahun 2010, yakni Jatim Park 2. Jatim Park 2 juga mengusung konsep edukasi, tapi lebih khusus mengenai satwa. Berlahan 11 hektar, wahana ini menyuguhkan tiga tujuan yang lebih lengkap dan menarik, yaitu Museum Satwa, Pohon Inn, dan Batu Secret Zoo.
Museum Satwa dengan gedung berarsitektur Romawi bisa dibilang sebagai museum modern. Lebih dari 1.000 satwa awetan dari berbagai negara ada di sini. Fosil beragam satwa, seperti kuda nil dan orang utan purba, pun berjejer rapi dalam museum ini.
Replika satwa purba seperti Apatosaurus, Tyrannosaurus- Rex, Stegosaurus, dan mammoth pun melengkapi koleksi museum satwa ini. ”Orang masuk museum biasanya merasa bosan karena kuno dan kumuh. Kami mendesain bangunan dengan megah, modern, dan apik,” tutur Rina Sari, Marketing Koordinator Jatim Park 2. Tiket masuk Jatim Park 2 seharga Rp 60.000.
Sebelum menyaksikan seluruh koleksi Jatim Park 2, ada baiknya Anda lebih dulu menyambangi Pohon Inn Hotel dan membuka trip dengan menyaksikan koleksi Museum Satwa. Sebab, jika sudah telanjur masuk ke Batu Secret Zoo, mungkin satwa-satwa unik sudah membuat Anda sulit beranjak dari situ.
Pohon Inn adalah hotel yang dibangun menyerupai pohon. Interior kamarnya pun memiliki sentuhan-sentuhan hutan. Wisatawan yang penat dengan trip panjang Jatim Park 2 bisa langsung memesan kamar seharga Rp 450.000-Rp 1 juta per malam.
Selain Jatim Park, beberapa tempat wisata juga tersedia di kota yang terletak di ketinggian 600-800 meter dari permukaan laut ini, misalnya Batu Night Spectaculer, pemandian Songgoriti, Selecta, air terjun Coban Rondo, Coban Rais, Coban Talun, dan sebagainya.
Sektor pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Kota Batu. Setiap tahun, sekitar 2 juta wisatawan mengunjungi kota ini. Apakah Anda juga berminat?
Alpaka adalah binatang pegunungan asal Amerika Latin dengan habitat padang rumput berketinggian 3.500-5.000 meter di atas permukaan laut. Binatang berbulu ini mungkin lebih banyak dikenal dalam cerita anak-anak Nuzzle and Scratch di salah satu saluran siaran televisi berbayar.
Monyet kecil sekepalan tangan manusia adalah Common Marmoset (Callithrix jacchus). Ia adalah satwa pelompat pemakan serangga dan laba- laba yang bisa melahirkan anak kembar setiap tahun. Habitatnya berada di pedalaman hutan dan tepi pantai Brasil.
Di kota berhawa sejuk ini, Anda juga bisa melihat satwa-satwa awetan, fosil-fosil purba yang didatangkan dari benua Amerika, Afrika, Asia, Australia, dan Eropa. Bahkan, Anda juga bisa mengenal replika satwa purba seperti Apatosaurus, Tyrannosaurus-Rex, Stegosaurus, mammoth, dan replika satwa purba lainnya.
Beragam binatang unik dapat dijumpai di wahana wisata Jawa Timur Park 2 di Jalan Oro-Oro Ombo 9, Kota Batu. Jatim Park 2 adalah pengembangan dari wahana Jatim Park 1 yang berjarak satu kilometer dari Jatim Park 2. Kedua wahana ini terletak di Kota Batu.
Kota Batu berada 20 kilometer arah barat Kota Malang atau sekitar 20 kilometer dari Bandara Abdulrachman Saleh, Malang. Dari Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, tempat ini bisa dijangkau dengan perjalanan darat selama 3 jam.
Jatim Park 1 berada di Jalan Kartika 2, Kota Batu, sedangkan Jatim Park 2 berlokasi di Jalan Oro-Oro Ombo 9, Kota Batu. Keduanya berada di lereng Gunung Panderman yang merupakan gunung pemberi lanskap keindahan bagi Kota Batu.
Memasuki Kota Batu, meski tetap disuguhi jalanan dan deretan perkampungan padat, setidaknya hati sudah mulai adem seiring terhirupnya udara segar. Apalagi, di kiri-kanan jalanan berkelok terhampar areal persawahan yang melegakan pandangan.
Sebelum melongok Jatim Park 2, ada baiknya terlebih dulu menyinggahi Jatim Park 1 di Jalan Kartika 2, Kota Batu.
Dengan tiket Rp 50.000, perjalanan wisata di Jatim Park I dimulai dengan menyaksikan beragam diorama galeri etnik Nusantara, mulai dari rumah dan baju adat beragam suku-suku di Indonesia, diorama manusia purba, hingga sejarah perjuangan bangsa.
Jangan lupa menengok galeri fisika dan beragam sajian edukatif lainnya. Di sini pengunjung bisa menjumpai taman burung dan ikan serta simulasi gunung meletus.
Letih dengan itu semua, kita bisa bermain-main dengan beragam wahana, seperti flying fox, spinning coaster, tornado, dan beragam jenis permainan anak- anak dan dewasa sebelum akhirnya menuju kolam renang. Wahana wisata ini juga dilengkapi dengan bioskop tiga dimensi terbesar di Jatim. Berkapasitas 120 orang, bioskop ini membentangkan layar 8 x 6 meter.
Konsep edukasi
”Konsep Jatim Park 1 memang taman belajar dan rekreasi. Sekitar 60 persen sajiannya bersifat edukatif bagi anak-anak dan orang dewasa,” ujar Titik S Ariyanto, Marketing Manager Jatim Park 1.
Setelah puas menjelajahi Jatim Park 1, lanjutkan kunjungan Anda ke wahana wisata yang baru dibuka tahun 2010, yakni Jatim Park 2. Jatim Park 2 juga mengusung konsep edukasi, tapi lebih khusus mengenai satwa. Berlahan 11 hektar, wahana ini menyuguhkan tiga tujuan yang lebih lengkap dan menarik, yaitu Museum Satwa, Pohon Inn, dan Batu Secret Zoo.
Museum Satwa dengan gedung berarsitektur Romawi bisa dibilang sebagai museum modern. Lebih dari 1.000 satwa awetan dari berbagai negara ada di sini. Fosil beragam satwa, seperti kuda nil dan orang utan purba, pun berjejer rapi dalam museum ini.
Replika satwa purba seperti Apatosaurus, Tyrannosaurus- Rex, Stegosaurus, dan mammoth pun melengkapi koleksi museum satwa ini. ”Orang masuk museum biasanya merasa bosan karena kuno dan kumuh. Kami mendesain bangunan dengan megah, modern, dan apik,” tutur Rina Sari, Marketing Koordinator Jatim Park 2. Tiket masuk Jatim Park 2 seharga Rp 60.000.
Sebelum menyaksikan seluruh koleksi Jatim Park 2, ada baiknya Anda lebih dulu menyambangi Pohon Inn Hotel dan membuka trip dengan menyaksikan koleksi Museum Satwa. Sebab, jika sudah telanjur masuk ke Batu Secret Zoo, mungkin satwa-satwa unik sudah membuat Anda sulit beranjak dari situ.
Pohon Inn adalah hotel yang dibangun menyerupai pohon. Interior kamarnya pun memiliki sentuhan-sentuhan hutan. Wisatawan yang penat dengan trip panjang Jatim Park 2 bisa langsung memesan kamar seharga Rp 450.000-Rp 1 juta per malam.
Selain Jatim Park, beberapa tempat wisata juga tersedia di kota yang terletak di ketinggian 600-800 meter dari permukaan laut ini, misalnya Batu Night Spectaculer, pemandian Songgoriti, Selecta, air terjun Coban Rondo, Coban Rais, Coban Talun, dan sebagainya.
Sektor pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Kota Batu. Setiap tahun, sekitar 2 juta wisatawan mengunjungi kota ini. Apakah Anda juga berminat?
Agar Nyaman Keliling Dunia
Bila Anda berencana jalan-jalan ke luar negeri, dianjurkan membawa yang ringan-ringan dan seperlunya saja. Ini penting untuk menekan biaya pada saat keberangkatan.
Rini, penulis buku 3 Jutaan Keliling India dalam 8 Hari, mengaku hanya membawa barang seberat 7 kg dalam backpack-nya yang bisa memuat sampai 40 liter.
"Barang seperlunya saja yang kubawa untuk mengantisipasi additional charge pada sebagian maskapai penerbangan," kata Rini ketika berbicara pada talkshow Travelling Asyik dengan Kocek Irit!, dalam Indonesia Book Fair 2010 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu ( 10/10/2010).
Selain membawa yang tidak berat-berat, dianjurkan untuk menyiapkan dua jenis backpack, yaitu tas gunung dan tas kecil. Menurut Sismanto, tas gunung 45 liter cukup membawa barang yang diperlukan saja. "Beratnya 12 kg saja," ujarnya.
Rini yang juga pengarang buku Dua Jutaan Keliling Vietnam itu menambahkan, orang-orang biasanya menenteng bawaan yang lebih berat ketika kembali dari luar negeri. "Karena di sana teman-teman pasti akan membeli pakaian atau pernak-pernik khas yang bisa untuk dibagikan," katanya.
"Selain tas gunung, kita perlu tas kecil. Fungsinya untuk menyimpan paspor, uang dan surat berharga," imbuh Sismanto.
Soal mencuci baju di luar negeri, tak perlu khawatir. Laundry kiloan mudah ditemukan di sana. "Jika tidak ketemu, ya cuci pakai tangan. Saya kalau jalan-jalan lebih dari dua minggu, akan diusahakan ada hari khusus untuk cuci sendiri," imbuh Trinity, penulis buku The Naked Traveller.
Perlu diingat, lanjut Trinity, ada hostel yang tidak membolehkan penghuninya cuci sendiri. "Untuk menyiasatinya, saya mencicil cuci pakaian per hari. Lalu, diangin-angini di atas kasur supaya pakaian cepat kering," ungkap perempuan yang juga mengarang buku Duo Hippo Dinamis: Tersesat di Byzantium ini.
Berbeda dengan penginapan di negara lain, pembiacara lain, Claudia Kaunang, pernah mencoba laundry gratis di salah satu hostel di Korea Selatan.
"Terserah berapa potong pakaian, tapi nanti setelah pakaian sudah kering tidak disetrika, loh dan saya nggak mempersoalkan hal itu," ujar perempuan berkacamata yang pernah menjelajahi tiga negara ASEAN hanya dengan Rp 2 juta itu.
Tips Memperkirakan Budget Wisata
Banyak teman yang bertanya kepada saya, bagaimana cara memperkirakan budget jalan-jalan atau wisata. Sebenarnya gampang saja, apalagi sekarang dengan adanya internet, semua info dengan mudahnya hadir di depan komputer Anda.
Untuk memperkirakan budget, pertama kita harus membagi budget dalam tiga kriteria besar: Transportasi, Akomodasi, dan Makanan. Perlu diperhatikan bahwa ini masih di luar biaya pembuatan dokumen-dokumen perjalanan (seperti paspor, visa, dan sebagainya).
TRANSPORTASI
Budget transportasi ini mencakup tiket pesawat dan transportasi dalam kota. Biasanya saya mencari perkiraan seluruh biaya transportasi terlebih dulu dengan cara sebagai berikut:
1. Pertama totalkan semua harga tiket transportasi (semua kendaraan yang dipilih), bisa dicek lewat internet. Tidak perlu langsung booking, yang penting tahu harganya dulu.
2. Kemudian jangan lupa untuk mencari info-info tentang transportasi alternatif yang mungkin jatuhnya akan lebih murah dibandingkan dengan naik pesawat.
Contoh: tiket bus Phuket-Krabi = 155 Baht, ternyata lebih murah dibanding tiket feri Phuket-Krabi = 550 Baht. Mungkin waktu tiba akan lebih lama, namun semua ini kembali ke kebutuhan masing-masing traveler. Dari sini kita bisa mendapatkan simulasi biaya transportasi dengan beberapa alternatif moda.
AKOMODASI
1. Pertama kita kumpulkan info dari internet, penginapan mana saja yang sesuai budget kita. Misalnya saya ingin jalan-jalan ke Kuta, maka biasanya saya googling: "penginapan murah di Kuta" atau "recommended hostel in Kuta". Perhatikan bahwa saya menggunakan dua jenis bahasa, ini untuk mencari opini dari turis lokal dan turis asing.
2. Atau cara lainnya adalah, mencari hostel lewat website penyedia jasa booking online, seperti hostelworld.com, hostelbookers.com, dan semacamnya. Di sini kita bisa memilih hostel yang sesuai dengan kebutuhan kita. Kemudian totalkan biaya akomodasi yang disesuaikan dengan berapa hari kita menginap.
MAKANAN
Ini mencakup makan-minum selama di jalan dan jajan-jajan alias cemilan. Budget makan juga harus kita tentukan. Biasanya secara kasar saya batasi sehari Rp 50.000 sudah termasuk makan pagi, siang, malam dan cemilan.
Tapi ini juga tergantung negara yang kita akan datangi, lebih baik cari-cari lagi info tentang biaya hidup sehari-hari di tempat yang akan kita tuju. Salah satu contoh perkiraan biaya hidup di berbagai negara bisa lihat di “Budget Travel Costs of 94 Cities around the World" oleh Go Budget Travel.
DOKUMEN PERJALANAN
Setelah ketiga budget utama itu berhasil kita dapatkan, sekarang kita harus mencari info tentang biaya pembuatan dokumen-dokumen yang diperlukan (apabila kita berencana keluar negeri).
Setelah semua budget jalan-jalan tercatat dan terhitung secara kasar, lebihkan sekitar 30 persen untuk dana cadangan. Ini penting. Anda tentunya tidak mau liburan Anda berantakan karena kekurangan uang di tengah perjalanan bukan? (Herajeng Gustiayu)
Tips Liburan Kreatif
KOMPAS.com - Bosan dengan mal sebagai pilihan berlibur di akhir pekan? Alternatif tempat wisata untuk penduduk Jakarta dan beberapa kota besar lainnya terkadang menjemukan. Tapi jika Anda jeli dan berpikir kreatif, ada banyak tempat dan cara yang bisa menjadi pilihan wisata Anda. Berikut tips sederhana yang bisa Anda terapkan. Tips ini juga bisa Anda gunakan saat berwisata ke luar kota.
Wisata Karya
Jika Anda biasanya berplesir ke objek-objek yang menawarkan pemandangan indah atau sekedar berbelanja, tidak ada salahnya kini Anda mencoba prakarya. Di Jakarta misalnya, Anda bisa belajar membuat batik yang biasa diselenggarakan di Museum Tekstil.
Wisata Sejarah
Saat berkunjung ke situs bersejarah, jangan hanya sekadar melihat-lihat dan berfoto narsis saja. Tapi coba Anda korek informasi mengenai tempat bersejarah yang Anda kunjungi. Minta bantuan pengelola tempat tersebut untuk menjelaskannya pada Anda. Umumnya museum dan tempat bersejarah memiliki tour guide. Lalu, tulislah mengenai kunjungan Anda di blog pribadi sehingga Anda bisa selalu mengingat cerita mengenai tempat tersebut.
Ambil Peta dan TunjukApakah Anda sering menjelajahi kota tempat tinggal Anda sendiri? Jika jawaban Anda 'Jarang', maka inilah saat yang tepat untuk Anda memiliki peta kota tempat tinggal Anda. Ambil peta, tutup mata Anda, dan tunjuk dengan jari secara acak di atas peta. Pergilah ke tempat yang Anda tunjuk. Akan makin asyik bila perjalanan ini Anda lakukan bersama dengan teman-teman Anda. Untuk menambah keseruan, gunakan kendaraan umum. Telusuri, jelajahi, dan nantikan kejutan-kejutan yang mungkin Anda temui di perjalanan
Tips Berkunjung Ke Kelenteng
KOMPAS.com - Kemeriahan Imlek memang menggoda orang untuk berkunjung ke Kelenteng dan menyaksikan sendiri bagaimana etnis Tionghoa merayakan Imlek. Jika Anda termasuk salah satu yang berniat bertandang ke Kelenteng dan akan menjadi pengalaman pertama Anda, ada baiknya Anda mengikuti tips dari Asti Kleinsteuber. Ia adalah seorang penulis dan pemerhati budaya peninggalan. Baru-baru ini Asti meluncurkan buku "Kelenteng-kelenteng Kuno di Indonesia".
Pakaian Asti menuturkan agar berusahalah untuk sopan dengan tidak mengenakan celana pendek atau baju tanpa lengan. Hal ini untuk menunjukkan penghormatan pada umat yang tengah bersembahyang. "Saat Imlek, mereka biasa datang ke Kelenteng dengan pakaian yang rapi," kata Asti.
Kamera Saat memotret, Asti tidak pernah menggunakan flash. "Karena flash nanti bisa mengganggu mereka yang sedang bersembahyang," ungkapnya. Selain itu, Asti juga menyarankan sebaiknya tidak menggunakan tripod karena bisa mengganggu orang yang berlalu-lalang.
Saat Masuk Pengunjung bisa saja langsung masuk ke dalam. Namun Asti biasanya tidak langsung masuk. Ia akan berdiri di depan dan lihat-lihat terlebih dahulu. Jika ada penjaga, ia akan menyapa dan meminta izin untuk masuk. "Sebaiknya tanyakan saja dulu. Tapi mereka biasanya sangat ramah-ramah," jelasnya. Ia mengingatkan untuk terlihat terlalu mencolok, tetapi usahakan untuk melihat situasi dan berbaur.
Ritual Salah satu ritual di dalam Kelenteng adalah membakar hio. Jika Anda ingin ikut membakar hio bisa saja. "Saya setiap datang ke Kelenteng ikut bakar hio," ceritanya. Bahkan kadang ia pun diminta ikut berdoa di altar sesuai agamanya. Asti juga menyarankan jika ada kotak sumbangan di Kelenteng tersebut, tak ada salahnya Anda ikut memberikan sedikit uang.
Altar Jangan berjalan membelakangi altar terutama jika Anda berada di jarak yang dekat. Hal yang sama juga berlaku di depan orang sembahyang. Berjalanlah memutar dan jangan melintas di depan orang yang sedang sembahyang. "Jangan iseng ambil barang yang di altar atau di area Kelenteng," kata Asti. Apalagi kalau sampai mengambil sesaji yang dihaturkan saat sembahyang.
My First Trip 'Goes to Garut'...
Berawal dari sumpeknya rutinitas sehari2 & emang pengen bgt liburan, liburan yg bukan hanya sekedar nonton bioskop ato jalan2 di mall, itu buat bosen & ga variatif!! Akhirnya tercetuslah ide utk berlibur ke Garut. Bingung mo ajak sapa,yg bs diajak jalan ala ‘kere".. Udah dpt satu tmn nih.. Udah search jg spot mana yg mo kita datengin pas di sana, tinggal satu mslh yg blm selesai..penginapan. Alhasil, cari2 lg info penginapan murah di garut, sampe buka thread di Kaskus n Kaskus Indonesian Traveller di Fb. Ga sia2 buka thread.. Alhamdulillah, ada yg mo ikutan jalan kesana. Prepare ke sana ke mari & akhirnya jadilah 10 wanita hebat siap berangkut ke garut.
First day..rombongan yg dari Jakarta kumpul di terminal Lebak Bulus jam 5.30 pagi.. Huaa jarang2 nih bangun jam 4 pagi, hari libur lg..heheheh..sebelumnya ada jg yg udah jalan duluan jumat malam. Sampe di Lebak Bulus, saya celingak celinguk cari temen2 yg laen, maklum belum face 2 face sebelumnya :D. Setelah semua kumpul (berkenalan & cipika cipiki) & bis yg ke garut pun sdh menunggu utk kita naiki, maka jam 5.45 bis Primajasa jurusan Garut pun keluar dr terminal. Dalam perjalanan,saya pun berkhayal, trip ini pasti bakal seru, akan byk hal gila yg kami lakukan disana.
Jam 11.00 (kalo ga salah) kita sampe di terminal Guntur Garut, turun dari bis, bak artis yg sedang ditunggu para fans, calo2 angkutan pun sibuk mengerubungi kami. Berhubung tempat penginapan kami dkt terminal, jd kami tidak terlalu susah mencarinya, ketemulah Wisma LEC (org Garut blg wisma LEK). Di Wisma sudah ada beberapa teman kami yg menunggu, meluncurlah kami ke sana. Sampai di kamar, wuihhh langsung rame deh suasana (maklum cewe smua), kenalan lagi sm yg blm kenal, cerita sana sini sambil nunggu teman dari Bogor yg belum sampe.
Setelah 10 org lengkap, kami mulai mencari makan siang. Maklumlah perjalanan cukup jauh... laperr cuy!! hehehe.. Kami semua pun mulai mencari makan siang. Akhirnya pilihan jatuh di Soto Ahri. Kelar makan siang,perjalanan lanjut ke Candi Cangkuang via angkot borongan. Sampe sana, bayar tiket masuk plus bayar geteknya buat nyebrang liat Candi Cangkuang. Karna kami cewe2 narsis, mulailah pasang aksi di dpn kamera, foto2 di atas getek, sampe di candinya pun tetep foto2. Tak lupa sempet foto jg loh kami sama penduduk asli Kp.Pulo. Puas liat & foto2 di candi cangkuang, kami berniat lanjut ke situ bagendit, karna lama nunggu angkot yg bawa kami saat pergi ke cangkuang, akhirnya kami pun nebeng mobil Bapak & Ibu haji yg mo pergi ke bandung (makasih Bapak & Ibu haji atas jasanya), kami senang bukan main, dpt tumpangan gratis (makasih buat Dwi ‘Bojo’ yg udah nyetop mobil Pak haji).
Perjalanan pun lanjut ke Situ Bagendit... Lagi2 angkot kita borong. Tp sayang sekali sampai di sana tempatnya agak mengecewakan. Cuma sebentar kami disana, selanjutnya kami ke Cipanas, tentunya mau menikmati air panas, secara abis jalan2. Segernya abis mandi air panas, kami pun kembali kinclong, siap lg untuk hunting makan malam, tujuannya adalah Pasar Ceplak! Berjalan di antara tukang2 makanan, pilih2 enaknya makan apa yaa.. Salah satu dari kami bilang, katanya bakso di garut itu enak2..
Baiklah menu malam ini bakso. Ketemu kedai bakso yg cocok (bakso Kartika), masuk & lgs pesen bakso yg kami inginkan.. Emang ga salah... baksonya bener2 enak!! Ga kenyang makan bakso, kami pun mampir di salah satu kedai ayam bakar, berlanjutlah acara makan2nya. Perut kenyang, mata ngantuk... Yahh penyakit org kekenyangan gitu deh... Baliklah kami ke wisma.
Second day..jam 4 subuh waktu bagian Garut, kami semua bangun dari tidur kami yg lg nyenyak2nya, hehehe.. Kami bersiap untuk ke Papandayan, tanpa mandi, tanpa ganti baju (ada yg ganti ga nih?), yg pasti sdh sikat gigi, hahaha…Gerombolan cewe2 cantik, berkeliaran saat langit garut masih gelap. Kami mencari mobil yg jurusan ke Papandayan. Naek mobil elf desek2an,,udh penuh tetep aja dipaksa. Dasar tuh sopir.!!
Alhamdulillah sampe jg di daerah Cisurupan (baru sampe awalnya nih). Kami cari2 mobil untuk bawa kami naik smp Papandayan. Akhirnya ada jg mobil yg mo bawa kita keatas (our first car pick up!). Menikmati dinginnya udara & indahnya pemandangan sekitar, ga lupa dong foto2 pastinya! Menikmati pula duduk di atas mobil pick up, mobil yg seharusnya bawa sayur mayur, berubah fungsi jd bawa cewe2 cantik.
Horeeee!!!! Tiba jg di Papandayan (baru parkiran nih). Sblm naek, lapor di pos dulu dong. Langsung kami semua beraksi, jeprat sana jepret sini. Wahhhh baru startnya aja udh seru!!! Disuguhin pegunungan, udara yg sejuk, cuaca saat itu bnr2 bersahabat dgn kami (terima kasih ya Allah).
Tujuan kami adalah sampai di ladang edelweis!!
Pelan2 kami daki track yg sdh ada. Meski matahari sdh menampakan sinarnya, tp kami tetep lanjut harus sampai di tujuan. Mata kami disuguhi pemandangan yg sungguh2 indah. Lukisan alam yg memanjakan mata. Saat itu saya pun terlupa oleh rutinitas sehari2, kemacetan jalanan Jakarta.. Yg ada hanyalah hamparan gunung, udara sejuk & teman2 yg hebat. Perlu di ingat, kami newbie semua utk naek gunung tp ga pake guide loh..cewe2 perkasa dah semuanya..hehehe.
Setengah jln kami lalui, lewati asap & bau belerang. Setengah track cukup buat tenaga kami sedikit terkuras, tapi kelelahan & kecapean itu terbayar setimpal dengan apa yg kami lihat disana. Subhanallah!! Ciptaan Sang Maha Kuasa yg sangat indah. Satu gunung dilewati, kami rehat sebentar..(lagi2) sambil foto2 tentunya. Melihat tempat tujuan yg masih agak jauh, kami pun kembali menyusuri track yg sdh ada. Track naik turun pelan2 kami jlni, saling tunggu tmn yg ketinggalan.
Di tengah2 perjalanan kami,ada sungai yg mengalir dgn air yg sangat dingin, kami pun rehat lg dan menyebrangi sungai tersebut, utk melanjutkan pendakian. Di sana pun kami bertemu penduduk setempat yg ingin naik ke tempat tujuan mereka. Pelan2 kami jalan, sambil menikmati suasana, sembari bercanda satu sama lain, tak terasa tempat tujuan pun akhirnya ketemu!!!
YEEEAAAAYYYY!!!
Langsung aja kami mengabadikan edelweiss di kamera kami masing2. Istirahat, tiduran di atas rumput, dikelilingi edelweiss, nikmatnyaa… (moment ini bertepatan dgn valentine's day). Serasa cukup kami berada di situ, kami pun memutuskan untuk turun, karna msh ada spot lg yg mau kami kunjungi.
Jalan pulang memang terasa lebih cpt dibandingkan waktu pergi. Sisa2 tenaga kami keluarkan untuk turun.
Tp oh Tuhan…tiba2 saya & 3 tmn yg lain terpisah dr rombongan dan kami berempat nyasar! Memang jalur yg kami lewati di pagi hari, tiba2 berubah saat siang hari. Di waktu siang asap & bau belerang sangat menyengat. Kami pun slh jalur, yg harusnya turun, tanpa sadar kami malah naik. Kami berempat kembali mencari jalur turun.. Alhamdulillah jalannya ketemu & turun bareng lg sama rombongan..
Sambil istirahatkan badan & kaki,kami diskusi spot mana lg yg mau kita tuju, pilihan jatuh pada Curug Orok. Untuk menuju kesana, kami pun sewa pick up lg (our second car pick up).
Selama dlm perjalanan ke curug, kami mengulang cerita saat di atas. Ohh pengalaman yg tak mungkin saya lupakan. It was amazing day! Sebelum ke curug, kami semua isi amunisi dulu, karna perut kami dr pagi blm kena apa2.
Sampainya di curug, kami harus relakan kaki kami untuk naik turun lg, karna curug adanya di bawah. Jln awal yg sdkt menyenangkan. Air curugnya saat itu agak kecoklatan & disana ga ada kamar mandinya. Tempatnya agak kotor, tidak terurus.. Sayang sekali…
Puas foto2 & main air di curug, kami balik dulu ke wisma, ambil peralatan mandi untuk mandi air panas lagi (mandi air panas terakhir). Setelah mandi, kami mencari makan malam & menunya msh sama...bakso...hihihi.
Karna sudah kecapean kami memutuskan untuk pulang ke wisma.
Third day..hari terakhir kami di Garut, spot terakhir kami adalah Kawah Darajat. Setelah sarapan pagi, kami mencari kendaraan untuk menuju kesana, pilihan pun (lagi2) jatuh pada mobil pick up (our third car pick up) kalo mobil yg terakhir ini agak sedikit terhormat, dilengkapi oleh atap..Hehehe.
Jadi kami selama puter2 di garut naek mobil pick up & menjadi sorotan warga sekitar..heee. Pemandangan selama perjalanan ke kawah tdk kalah menariknya. Kanan kiri hijau pohon2, ladang kol, sayuran...
Waahh bagus bgt deh. Tp sayang banget, kami tdk bisa masuk ke kawahnya karna kami ke sana bukan hari libur. Sedikit kecewa sih, tp terobatilah oleh pemandangannya yg indah & foto2an lg disana.
Tidak terlalu lama kami di sana, kami pun meluncur untuk beli oleh2 khas garut, chocodot! Yg mau borong, monggo loh..hehhe..Jalan ala bekpeker tapi oleh2 ala koper..hihihiihi..
Abis beli chocodot, kami mencari yg namanya es goyobot. Mendaratlah kami di alun2 mesjid Agung Garut. Menikmati es & keramaian garut di siang hari. Sebelum pulang, kami menunggu salah satu tmn kami yg sedang upload foto2 kami selama disini. Menuju wisma untuk ambil tas yg dititipkan, ditemani oleh hujan, jd selama kami di garut baru hari itu hujan turun, memang trip yg sangat diberkahi sekali.
Siap2in tas masing2, pamitan sm penunggu wisma, tak lupa pamitan jg sm tmn2 yg jalan pulangnya tak sejalur.. Kami pun berpisah di bawah turun hujan... Kami senang karna mendapat pengalaman & teman2 baru.. Kami sedih karna harus berpisah..
Semoga next trip kita bisa sama2 lagi...seru2an lagi… Miss u all.
Thanks to: Allah SWT yg melancarkan trip ini
Hafsarie Renny yg udh mau di ajak susah ngetrip
Irun Cantabile yg memperkenalkan gw sm tmn2 yg lain, makasih buat sumbangn tenaga & pikirannya
Dwi 'Bojo' Okta maaf ya slama disana gw usilin lo trus :)
Dyan Ekasari makasih atas tumpangan payungnya
Sri Pujianti korban kedua keusilan gw
Mba Ana makasih oleh2nya dr bogor,makasih jg berkat mu kita pny cerita tersendiri (nyasar)
Octa tmn yg lucu abis
Tuting makasih udh ngajarin gw renang singkat
Popy makasih lo jg ngajarin gw renang & pnjmin kamera lo
First day..rombongan yg dari Jakarta kumpul di terminal Lebak Bulus jam 5.30 pagi.. Huaa jarang2 nih bangun jam 4 pagi, hari libur lg..heheheh..sebelumnya ada jg yg udah jalan duluan jumat malam. Sampe di Lebak Bulus, saya celingak celinguk cari temen2 yg laen, maklum belum face 2 face sebelumnya :D. Setelah semua kumpul (berkenalan & cipika cipiki) & bis yg ke garut pun sdh menunggu utk kita naiki, maka jam 5.45 bis Primajasa jurusan Garut pun keluar dr terminal. Dalam perjalanan,saya pun berkhayal, trip ini pasti bakal seru, akan byk hal gila yg kami lakukan disana.
Jam 11.00 (kalo ga salah) kita sampe di terminal Guntur Garut, turun dari bis, bak artis yg sedang ditunggu para fans, calo2 angkutan pun sibuk mengerubungi kami. Berhubung tempat penginapan kami dkt terminal, jd kami tidak terlalu susah mencarinya, ketemulah Wisma LEC (org Garut blg wisma LEK). Di Wisma sudah ada beberapa teman kami yg menunggu, meluncurlah kami ke sana. Sampai di kamar, wuihhh langsung rame deh suasana (maklum cewe smua), kenalan lagi sm yg blm kenal, cerita sana sini sambil nunggu teman dari Bogor yg belum sampe.
Setelah 10 org lengkap, kami mulai mencari makan siang. Maklumlah perjalanan cukup jauh... laperr cuy!! hehehe.. Kami semua pun mulai mencari makan siang. Akhirnya pilihan jatuh di Soto Ahri. Kelar makan siang,perjalanan lanjut ke Candi Cangkuang via angkot borongan. Sampe sana, bayar tiket masuk plus bayar geteknya buat nyebrang liat Candi Cangkuang. Karna kami cewe2 narsis, mulailah pasang aksi di dpn kamera, foto2 di atas getek, sampe di candinya pun tetep foto2. Tak lupa sempet foto jg loh kami sama penduduk asli Kp.Pulo. Puas liat & foto2 di candi cangkuang, kami berniat lanjut ke situ bagendit, karna lama nunggu angkot yg bawa kami saat pergi ke cangkuang, akhirnya kami pun nebeng mobil Bapak & Ibu haji yg mo pergi ke bandung (makasih Bapak & Ibu haji atas jasanya), kami senang bukan main, dpt tumpangan gratis (makasih buat Dwi ‘Bojo’ yg udah nyetop mobil Pak haji).
Perjalanan pun lanjut ke Situ Bagendit... Lagi2 angkot kita borong. Tp sayang sekali sampai di sana tempatnya agak mengecewakan. Cuma sebentar kami disana, selanjutnya kami ke Cipanas, tentunya mau menikmati air panas, secara abis jalan2. Segernya abis mandi air panas, kami pun kembali kinclong, siap lg untuk hunting makan malam, tujuannya adalah Pasar Ceplak! Berjalan di antara tukang2 makanan, pilih2 enaknya makan apa yaa.. Salah satu dari kami bilang, katanya bakso di garut itu enak2..
Baiklah menu malam ini bakso. Ketemu kedai bakso yg cocok (bakso Kartika), masuk & lgs pesen bakso yg kami inginkan.. Emang ga salah... baksonya bener2 enak!! Ga kenyang makan bakso, kami pun mampir di salah satu kedai ayam bakar, berlanjutlah acara makan2nya. Perut kenyang, mata ngantuk... Yahh penyakit org kekenyangan gitu deh... Baliklah kami ke wisma.
Second day..jam 4 subuh waktu bagian Garut, kami semua bangun dari tidur kami yg lg nyenyak2nya, hehehe.. Kami bersiap untuk ke Papandayan, tanpa mandi, tanpa ganti baju (ada yg ganti ga nih?), yg pasti sdh sikat gigi, hahaha…Gerombolan cewe2 cantik, berkeliaran saat langit garut masih gelap. Kami mencari mobil yg jurusan ke Papandayan. Naek mobil elf desek2an,,udh penuh tetep aja dipaksa. Dasar tuh sopir.!!
Alhamdulillah sampe jg di daerah Cisurupan (baru sampe awalnya nih). Kami cari2 mobil untuk bawa kami naik smp Papandayan. Akhirnya ada jg mobil yg mo bawa kita keatas (our first car pick up!). Menikmati dinginnya udara & indahnya pemandangan sekitar, ga lupa dong foto2 pastinya! Menikmati pula duduk di atas mobil pick up, mobil yg seharusnya bawa sayur mayur, berubah fungsi jd bawa cewe2 cantik.
Horeeee!!!! Tiba jg di Papandayan (baru parkiran nih). Sblm naek, lapor di pos dulu dong. Langsung kami semua beraksi, jeprat sana jepret sini. Wahhhh baru startnya aja udh seru!!! Disuguhin pegunungan, udara yg sejuk, cuaca saat itu bnr2 bersahabat dgn kami (terima kasih ya Allah).
Tujuan kami adalah sampai di ladang edelweis!!
Pelan2 kami daki track yg sdh ada. Meski matahari sdh menampakan sinarnya, tp kami tetep lanjut harus sampai di tujuan. Mata kami disuguhi pemandangan yg sungguh2 indah. Lukisan alam yg memanjakan mata. Saat itu saya pun terlupa oleh rutinitas sehari2, kemacetan jalanan Jakarta.. Yg ada hanyalah hamparan gunung, udara sejuk & teman2 yg hebat. Perlu di ingat, kami newbie semua utk naek gunung tp ga pake guide loh..cewe2 perkasa dah semuanya..hehehe.
Setengah jln kami lalui, lewati asap & bau belerang. Setengah track cukup buat tenaga kami sedikit terkuras, tapi kelelahan & kecapean itu terbayar setimpal dengan apa yg kami lihat disana. Subhanallah!! Ciptaan Sang Maha Kuasa yg sangat indah. Satu gunung dilewati, kami rehat sebentar..(lagi2) sambil foto2 tentunya. Melihat tempat tujuan yg masih agak jauh, kami pun kembali menyusuri track yg sdh ada. Track naik turun pelan2 kami jlni, saling tunggu tmn yg ketinggalan.
Di tengah2 perjalanan kami,ada sungai yg mengalir dgn air yg sangat dingin, kami pun rehat lg dan menyebrangi sungai tersebut, utk melanjutkan pendakian. Di sana pun kami bertemu penduduk setempat yg ingin naik ke tempat tujuan mereka. Pelan2 kami jalan, sambil menikmati suasana, sembari bercanda satu sama lain, tak terasa tempat tujuan pun akhirnya ketemu!!!
YEEEAAAAYYYY!!!
Langsung aja kami mengabadikan edelweiss di kamera kami masing2. Istirahat, tiduran di atas rumput, dikelilingi edelweiss, nikmatnyaa… (moment ini bertepatan dgn valentine's day). Serasa cukup kami berada di situ, kami pun memutuskan untuk turun, karna msh ada spot lg yg mau kami kunjungi.
Jalan pulang memang terasa lebih cpt dibandingkan waktu pergi. Sisa2 tenaga kami keluarkan untuk turun.
Tp oh Tuhan…tiba2 saya & 3 tmn yg lain terpisah dr rombongan dan kami berempat nyasar! Memang jalur yg kami lewati di pagi hari, tiba2 berubah saat siang hari. Di waktu siang asap & bau belerang sangat menyengat. Kami pun slh jalur, yg harusnya turun, tanpa sadar kami malah naik. Kami berempat kembali mencari jalur turun.. Alhamdulillah jalannya ketemu & turun bareng lg sama rombongan..
Sambil istirahatkan badan & kaki,kami diskusi spot mana lg yg mau kita tuju, pilihan jatuh pada Curug Orok. Untuk menuju kesana, kami pun sewa pick up lg (our second car pick up).
Selama dlm perjalanan ke curug, kami mengulang cerita saat di atas. Ohh pengalaman yg tak mungkin saya lupakan. It was amazing day! Sebelum ke curug, kami semua isi amunisi dulu, karna perut kami dr pagi blm kena apa2.
Sampainya di curug, kami harus relakan kaki kami untuk naik turun lg, karna curug adanya di bawah. Jln awal yg sdkt menyenangkan. Air curugnya saat itu agak kecoklatan & disana ga ada kamar mandinya. Tempatnya agak kotor, tidak terurus.. Sayang sekali…
Puas foto2 & main air di curug, kami balik dulu ke wisma, ambil peralatan mandi untuk mandi air panas lagi (mandi air panas terakhir). Setelah mandi, kami mencari makan malam & menunya msh sama...bakso...hihihi.
Karna sudah kecapean kami memutuskan untuk pulang ke wisma.
Third day..hari terakhir kami di Garut, spot terakhir kami adalah Kawah Darajat. Setelah sarapan pagi, kami mencari kendaraan untuk menuju kesana, pilihan pun (lagi2) jatuh pada mobil pick up (our third car pick up) kalo mobil yg terakhir ini agak sedikit terhormat, dilengkapi oleh atap..Hehehe.
Jadi kami selama puter2 di garut naek mobil pick up & menjadi sorotan warga sekitar..heee. Pemandangan selama perjalanan ke kawah tdk kalah menariknya. Kanan kiri hijau pohon2, ladang kol, sayuran...
Waahh bagus bgt deh. Tp sayang banget, kami tdk bisa masuk ke kawahnya karna kami ke sana bukan hari libur. Sedikit kecewa sih, tp terobatilah oleh pemandangannya yg indah & foto2an lg disana.
Tidak terlalu lama kami di sana, kami pun meluncur untuk beli oleh2 khas garut, chocodot! Yg mau borong, monggo loh..hehhe..Jalan ala bekpeker tapi oleh2 ala koper..hihihiihi..
Abis beli chocodot, kami mencari yg namanya es goyobot. Mendaratlah kami di alun2 mesjid Agung Garut. Menikmati es & keramaian garut di siang hari. Sebelum pulang, kami menunggu salah satu tmn kami yg sedang upload foto2 kami selama disini. Menuju wisma untuk ambil tas yg dititipkan, ditemani oleh hujan, jd selama kami di garut baru hari itu hujan turun, memang trip yg sangat diberkahi sekali.
Siap2in tas masing2, pamitan sm penunggu wisma, tak lupa pamitan jg sm tmn2 yg jalan pulangnya tak sejalur.. Kami pun berpisah di bawah turun hujan... Kami senang karna mendapat pengalaman & teman2 baru.. Kami sedih karna harus berpisah..
Semoga next trip kita bisa sama2 lagi...seru2an lagi… Miss u all.
Thanks to: Allah SWT yg melancarkan trip ini
Hafsarie Renny yg udh mau di ajak susah ngetrip
Irun Cantabile yg memperkenalkan gw sm tmn2 yg lain, makasih buat sumbangn tenaga & pikirannya
Dwi 'Bojo' Okta maaf ya slama disana gw usilin lo trus :)
Dyan Ekasari makasih atas tumpangan payungnya
Sri Pujianti korban kedua keusilan gw
Mba Ana makasih oleh2nya dr bogor,makasih jg berkat mu kita pny cerita tersendiri (nyasar)
Octa tmn yg lucu abis
Tuting makasih udh ngajarin gw renang singkat
Popy makasih lo jg ngajarin gw renang & pnjmin kamera lo
by Ramadhania MahaPutri on Thursday, February 24, 2011 at 5:38pm
Gebyar Wisata Nusantara
Salam Ransel,
Mau merencanakan jalan-jalan ke objek wisata paling diminati di berbagai daerah di Indonesia? Kunjungi acara Gebyar Wisata Nusantara 2011 di Hall B, Jakarta Convention Center pada 26-29 Mei 2011.
Para pengelola objek wisata akan mempresentasikan objek wisata pegunungan, taman nasional, air terjun, arung jeram, kebon raya, taman satwa, agrowisata, kota, belanja, kuliner, situs sejarah dan budaya, pantai,
taman samudra, surfing, taman laut, diving, dll.
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh pentas seni dan budaya daerah dari banyak provinsi, kabupaten dan kota yang mengikuti acara tersebut.
Terima kasih
Salam
Mau merencanakan jalan-jalan ke objek wisata paling diminati di berbagai daerah di Indonesia? Kunjungi acara Gebyar Wisata Nusantara 2011 di Hall B, Jakarta Convention Center pada 26-29 Mei 2011.
Para pengelola objek wisata akan mempresentasikan objek wisata pegunungan, taman nasional, air terjun, arung jeram, kebon raya, taman satwa, agrowisata, kota, belanja, kuliner, situs sejarah dan budaya, pantai,
taman samudra, surfing, taman laut, diving, dll.
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh pentas seni dan budaya daerah dari banyak provinsi, kabupaten dan kota yang mengikuti acara tersebut.
Terima kasih
Salam
Senin, 21 Februari 2011
Majalah Info Backpacker
Link bagus buat referensi backpackeran http://www.infobackpacker.com/
Ngetrip plus BAKSOS (Bebagi Bersama ala BPI)
Teman-teman..
Ada usulan dari teman2 sesama backpacker u/bikin trip sambil baksos mengajak anak-anak panti asuhan jalan2. Pada tanggal 20 Feb 2011 kemarin sudah kopdar pertama, yang hasilnya:
Rencana pelaksanaan baksos :
Tanggal : 9 atau 10 April 2011
(dengan catatan : tergantung anak-anak yg diajak libur gak hari sabtunya)
Target peserta : umur 7-15 thn, maksimal 25 org.
Usulan lokasi:
- outbond dik doank
- saung mang ujo (tp yg di bintaro)
- kebun raya bogor
PIC-PIC nya:
- cari info lokasi tujuan -> sandra (anda)
- cari info sewa bus -> octa
- koordinator utk cari panti asuhan -> antie
- bendahara (tugas penting yg gak boleh ketinggalan) -> yani
Next kopdar tgl 12 maret jam 16.00 di sky dining, semanggi, untuk finalisasi budget
Buat yg mau gabung & ikut serta bisa datang langsung'ya......
Dan yg punya info atau idenya dalam tercapainya niat ini, bisa langsung disampaikan.......
Okay, see u...
Salam,
Backpacker's Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)