Sabtu, 14 Januari 2012

Tips cuci baju di wastafel ala backpacker

Tidak ada coin laundry? Tidak ada jasa layanan cuci baju yang murah? Tidak masalah. Sebagai backpacker, ini masalah kecil: cuci sendiri saja di wastafel!
Cuci di wastafel ala backpacker
Cuci baju di wastafel ala backpacker
Perlengkapan:
  • Sumbat wastafel
Wastafel yang anda temui di penginapan kalian belum tentu ada sumbatnya, jadi sebaiknya anda selalu bawa sendiri. Karena jenis lubang wastafel berlainan satu dengan yang lain, pilihlah “universal sink stopper” alias sumbat wastafel universal, yang bentuknya datar dan diameternya lebar, yang bisa dipakai di berbagai jenis wastafel. Murah banget, tapi kalau ga nemu, karet tipis fleksibel apa aja juga bisa dipakai. Yang penting kedap dan lebih lebar daripada lubang wastafel.
Sumbar wastafel dan tali sepatu untuk cuci baju di wastafel ala backpacker
Sumbar wastafel dan tali sepatu
  • Sabun/deterjen
Tidak harus deterjen khusus baju kalau malas bawa atau kalo tangan sensitif terhadap detergen. Sabun cair atau shampoo tanpa conditioner adalah alternatif yang bagus. Di berbagai traveling toko biasanya dijual multi guna sabun cair pekat, yang bisa dipakai untuk mandi, cuci rambut, dan cuci-cuci. Ini juga alternatif yang bagus. Toko MUJI kesayangan saya jual sabun cuci baju lembaran (seperti kertas) yang lembut di tangan. Saya suka stok barang ini karena bawanya praktis sekali dan lebih bersih daripada sekedar sabun cair atau shampoo.
MUJI Laundry paper soap
  • Sarung tangan kedap air (optional)
Ini untuk kalo kulit tangan anda sensitif terhadap detergen. – Aku sih ga pake…
  • Tali untuk menggantung
Tidak perlu tali kuat yang mahal-mahal. Saya bawa 2 pasang tali sepatu yang panjang. Murah, ringan, hemat tempat.
  • Jepitan (optional)
Daripada bawa jepitan baju yang besar ukurannya, saya pakai jepit rambut hitam saya yang belinya memang harus 1 pak, padahal cuma 2-3 yang terpakai.
Petunjuk, yang aduh, gampang banget:
Sumbat wastafel in action
Sumbat wastafel in action
  1. Sumbat wastafel, isi dengan air (hangat kalo ada), masukkan sabun cuci, rendam baju kalian selama kalian suka. Saya biasanya 1 jam.
  2. Ucek dengan tangan, sisihkan.
  3. Isi wastafel dengan air bersih, bilas untuk menghilangkan air sabun. Ulang beberapa kali.
  4. Peras
    • Tips kering kilat: Setelah peras dengan tangan, gulung pakaian dengan handuk yang kering kalo ada (atau setidaknya lebih kering daripada baju kalian, hehe), tekuk dua hasil gulungan, injak-injak dengan pelan dan merata dengan seluruh berat tubuh. Alhasil sebagian besar air berpindah ke handuk. Masih perlu dijemur, tapi biasanya semalam saja, atau maksimal 24 jam, akan kering.
    Peras baju ala gulung handuk
    Peras baju ala gulung handuk
  5. Pasang tali gantungan (cantolkan di apapun yang tampak cukup kuat, jangan di atas outlet listrik, jangan dicantolkan di emergency water sprayer).
  6. Gantung baju anda dan jepit kalo perlu.
Cuci baju di wastafel ini sering saya lakukan teruama di hotel budget yang kamar mandinya di dalam. Biasanya di hostel-hostel dengan kamar mandi luar, hal ini dilarang. Biasanya sih, jika dilarang gitu, mereka punya coin laundry atau jasa layanan cuci yang murah. Sedangkan kalau di hotel meskipun yang budget pun, harga laundry mahal sekali, dan lagian mereka menyediakan beberapa handuk lebar yang ideal untuk keringkan baju secara kilat.
Tips tambahan:
  • Cuci baju di wastafel ini ideal untuk kain yang memang cepat kering. Saya memang sengaja memilih pakaian saya dengan terbuat dari bahan tersebut. Kering dalam sehari (atau semalam kalau pakai handuk). Walau demikian, hubby saya suka kaos bahan katun. Meskipun lebih lama keringnya daripada baju-baju saya, cuci dengan metoda ini masih dapat dikatakan praktis. Kering dalam 2 hari (1 hari kalau pakai handuk).
  • Jangan cuci jeans di wastafel! Anda pasti langsung nyesel. Soalnya jeans itu berat sekali kalau sudah kena air, sulit diucek, dan keringkannya di dalam kamar bisa makan waktu seabad! Saya memang sengaja menghindari bawa celana jeans karena ini.

1 komentar: