Tempat kumpul-kumpul Backpacker yg suka travelling, adventure atau perjalanan menikmati kekayaan alam yg seru-seru & saling berbagi pengalaman perjalanannya dan bakti sosial kepada panti asuhan dan yang membutuhkan.
Selasa, 31 Mei 2011
Rencana-Rencana Trip YAD
Rencana Trip sampai dengan bulan Juli 2011 :
1. Pulau Pramuka dsk.
2. Blitar selatan dsk. (Pospone)
3. Karimunjawa area
4. Bromo
5. Sempu
6. mana lagi ya
Agustus
Sahur On The Street, Buka bersama, bagikan bingkisan lebaran
By Request
1. Trip Kota Tua pendaftar sudah 10 orang lebih
2. Peucang Group 3
3. Kiluan group 2
4. Krakatau
5. Rafting
6. Bromo ( bisa ikut bln juli jika pas waktunya)
7. Ijen
8. Derawan
Selasa, 24 Mei 2011
Rahasia Kepulauan Derawan
Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.
Kepulauan Derawan memiliki tiga kecamatan yaitu, Pulau Derawan, Maratua, dan Biduk Biduk, Berau.
Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban yang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.
Secara geografis, terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau yang terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Raburabu, Pulau Samama, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Nabuko, Pulau Maratua dan Pulau Derawan serta beberapa gosong karang seperti gosong Muaras, gosong Pinaka, gosong Buliulin, gosong Masimbung, dan gosong Tababinga.
Meskipun hanya kota kecil, Kabupaten Berau menyimpan berbagai potensi wisata yang indah, mulai wisata bahari, wisata alam, sejarah, kuliner, seni, serta budaya. Pusat Kabupaten Berau berada di Kecamatan Tanjung Redeb, yang letaknya di antara dua sungai yang membelah kota Tanjung Redeb, yakni sungai segah dan kelay.
Jika berpergian ke Berau, rasanya sayang kalau tidak menyempatkan diri mengunjungi berbagai objek wisatanya. Di Tanjung Redeb tidak sulit menemukan tempat untuk menginap. Kota ini juga memiliki banyak pilihan penginapan, mulai dari hotel kelas bintang, melati hingga kelas backpacker yang murah meriah.
Untuk mencapai Tanjung Redeb tidak terlalu sulit. Apalagi saat ini telah tersedia pesawat berbadan lebar jenis boieng 737-200. Pesawat itu siap melayani transportasi wisatawan yang ingin berkunjung ke Berau, baik langsung dari Balikpapan maupun melalui Tarakan. Mau mencoba lewat darat menyusuri jalan poros Balikpapan-Tanjung Redeb juga bisa jadi petualangan yang mengasyikkan.
Objek Wisata Bahari di Berau sangat banyak, diantaranya Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Maratua dan Pulau Kakaban yang terkenal memiliki keindahan alam bawah laut.
Pulau Derawan
Para penyelam dari seluruh dunia menamai beberapa titik penyelaman favorit pada kawasan ini yaitu:
(urut dari atas ke bawah)
Pulau Kakaban
Objek Wisata Bahari di Berau sangat banyak, diantaranya Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Maratua dan Pulau Kakaban yang terkenal memiliki keindahan alam bawah laut.
Pulau Derawan
Pulau Derawan terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Satuan morfologi Pulau Derawan adalah dataran pantai bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7° - 11° dengan lebar 13,5 - 20 meter.
Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes). Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger.Pulau Derawan.
Terkadang saat duduk di ujung jembatan kayu yang mengarah ke laut, kita dapat menyaksikan penyu-penyu hijau itu hilir mudik di permukaan air yang bening. Sesekali bahkan penyu-penyu tersebut nampak berkeliaran di sekitar cottage yang berada di pesisir pulau. Saat malam tiba, beberapa penyu naik ke darat dan bertelur di sana.
Sebuah pulau dengan permukaan air laut berwarna gradasi biru dan hijau yang memukau, hamparan pasir nan lembut, barisan pohon kelapa di pesisir pantai, dengan hutan kecil di tengah-tengah pulau yang merupakan habitat dari bermacam jenis tumbuhan dan hewan serta keindahan alam bawah laut yang mempesona. Tidak heran apabila pulau ini bisa menempati urutan ketiga teratas sebagai tempat tujuan menyelam bertaraf dunia dan menjadikan pulau ini sebagai pulau impian bagi para penyelam.
Chelonia Mydas (Penyu Hijau) di Pulau Derawan
Pulau Sangalaki
Pulau yang mempunyai luas 15,9 hektar ini adalah salah satu tujuan wisatawan untuk menyelam menikmati keindahan keajaiban bawah lautnya yang sangat menakjubkan.
Memiliki satuan morfologi dataran pantai yang datar. Pulau ini memiliki lagon dangkal berdasar pasir dan ditumbuhi oleh karang dan lamun.
Pantai pasir memiliki lebar 12-15 meter dengan kelerengan antara 6°-11° dengan material penyusun pantai berupa fragmen karang dan dominan berukuran butir pasir kasar. Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving). Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, yang terkenal adalah ikan pari manta.
Ikan pari manta biasa berkelompok di perairan pulau ini dan dapat berkumpul hingga 20 ekor pari pada saat terang bulan. Mereka menuju ke pulau ini untuk mencari makan berupa bermacam-macam jenis plankton yang banyak terdapat di perairan ini.
Para penyelam dari seluruh dunia menamai beberapa titik penyelaman favorit pada kawasan ini yaitu:
(urut dari atas ke bawah)
- Channel Entrance,
- Coral Gardens,
- Turtle Town,
- Sandy Ridge,
- Manta Run,
- Sherwood Forest,
- Manta Parade,
- Manta Avenue,
- Eel Ridge,
- Lighthouse dan
- The Rockies
Untuk menjangkau Pulau Sangalaki dibutuhkan waktu kurang lebih 45 menit dari Pulau Derawan dengan menggunakan speedboat.
Pulau Maratua
Pulau Maratua adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Maratua ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur. Pulau berbentuk kecil panjang dan lengkung tajam ini berada di sebelah selatan dari Kota Tarakan dengan koordinat 2° 15′12″ LU, 118° 38′41″ BT (di bagian batas luarnya). Di pulau ini terdapat Danau Haji Buang dan Danau Tanah Bamban.
kepiting kenari maratua (kaliamong)
Jarak serta besarnya biaya yang dikeluarkan untuk berlibur di pulau yang menjadi “surga” para penyelam ini tidak akan menjadi persoalan. Karena panorama alam yang begitu elok dipandang, tak hanya ketika matahari mulai terbenam namun yang menjadi daya tarik para wisatawan adalah pemandangan alam bawah lautnya.
Wisatawan asing pun seperti enggan beranjak cepat ketika berada di Pulau Maratua, meskipun dolar atau euro yang mereka keluarkan cukup besar. Tapi semua itu terbayarkan dengan kepuasan mendapatkan pemandangan alam yang begitu indah. Hamparan laut lepas dan pasir putih memang menjadi daya tarik. Apalagi di Maratua pun banyak pulau-pulau kecil yang juga tak kalah bagus pemandangannya.
alam bawah laut Maratua
Pulau Kakaban
Pulau Kakaban mempunyai luas 774,2 hektar dan terletek di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Pulau Kakaban menarik perhatian turis-turis mancanegara dengan beberapa keunikannya, salah satunya adanya danau prasejarah di pulau tersebut yaitu Danau Kakaban. Yang mana pada danau tersebut diisi oleh campuran dari air hujan dan rembesan air laut dari pori-pori tanah dan membuat suatu habitat endemik yang berbeda pada kebanyakan kawasan danau lain di dunia, selain Danau Kakaban ada satu lagi danau dengan air payau yaitu di Kepulauan Palau, Mikronesia.
Sering menjadi buah bibir para penyelam, adalah atraksi alami gerombolan barakuda di perairan Pulau Kakaban. Suasana itu menjadi semakin komplit sering munculnya jenis hiu, pari dan ikan-ikan karang eksotik lainnya. Seperti ikan Napoleon (Napoleon Wrasse). Tak mengherankan kalau saat ini, sudah ada tiga perusahaan swasta berfungsi sebagai resort penyelaman di Derawan dan sekitarnya.
ubur-ubur unik di danau kakaban
aksi barakuda
Biasanya, setelah menyelam atau Snorkelling di perairan laut Kakaban, banyak yang menyempatkan diri melakukan hal serupa di Danau Kakaban. Untuk mencapai lokasi danau, pengunjung harus mendaki gunung dan bukit yang dipenuhi dengan pepohonan. Lebih mengagumkan, banyak pohon Mangrove yang tumbuh dengan kokoh di atas bebatuan karang. Di danau air asin ini, terdapat antara lain ubur-ubur endemik dari jenis Cassiopea yang dengan mudah ditemukan berenang di kolam air. Sementara darat perairannya dipenuhi dengan alga Halimeda, Sponges jenis Porifera dan ikan gobi.
Tak jarang kumpulan paus atau lumba-lumba melintasi atau mencari makan di perairan sekitar Pulau Kakaban dan Maratua menjadi tontonan yang menarik
Diambil dari berbagai sumber.
Senin, 23 Mei 2011
10 Air Terjun Terindah Di Dunia
Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman. Beberapa air terjun terbentuk di lingkungan pegunungan dimana erosi kerap terjadi.
Berikut 10 air terjun terindah di dunia.
1. Multnomah Falls, United States
Multnomah Falls adalah air terjun di sisi Oregon dari Columbia River Gorge, yang terletak di sebelah timur Troutdale, antara Corbett dan Dodson, di sepanjang Sungai Columbia Historic Highway, dibagi menjadi sebuah bagian atas jatuh dari 542 kaki (165 m) dan yang lebih rendah jatuh dari 69 kaki (21 m)
2. Dettifoss Waterfalls, Iceland
Air terjun Dettifoss adalah sebuah air terjun yang berada di wilayah Mývatn, sebelah utara Islandia. Air terjun ini berada di aliran sungai Jökulsá á Fjöllum yang berasal dari gletser. Air terjun ini terkenal karena arusnya yang sangat besar yakni antara 200 sampai 500 meter kubik per detik yang tergantung pada musim. Lebar air terjun ini sekitar 100 meter dengan ketinggian 44 meter. Di dekat Dettifoss, terdapat pula sebuah air terjun yang tidak kalah menariknya yaitu air terjun Selfoss. Taman nasional Jökulsárgljúfur berada sekitar 15 km sebelah utara air terjun ini.
3. Niagara Falls, USA
Niagara adalah air terjun besar di sungai Niagara yang berada di garis perbatasan internasional antara negara bagian Amerika Serikat New York dengan provinsi Kanada Ontario. Air terjun ini berjarak sekitar 17 mil (27 km) sebelah utara barat laut dari Buffalo, New York dan 75 mil (120 km) tenggara Toronto, Ontario. Meski tidak terlalu tinggi, Niagara merupakan air terjun yang sangat lebar dan terpopuler di dunia. Lebih dari 6 juta kaki kubik (168.000 m3) air per menit dijatuhkan dan ini merupakan air terjun yang paling kuat di Amerika Utara.
4. The waterfalls of Plitvice Lakes, Croatia
Danau Plitvice Taman Nasional terletak di dataran tinggi Plitvice yang dikelilingi oleh tiga bagian pegunungan Alpen Dinarik: gunung Plješevica (Gornja Plješevica puncak 1.640 m), Mala Kapela gunung (Seliški Vrh puncak pada 1.280 m), dan Medveđak (884 m)
5. The Victoria Falls, Zimbabwe
Air terjun Victoria merupakan salah satu air terjun paling spektakuler di dunia. Air terjun ini terletak di Sungai Zambezi, yang pada saat ini membentuk perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe. Air terjun ini memiliki lebar kira-kira 1 mil (1,6 km), dengan ketinggian 128m (420 kaki).
David Livingstone, penjelajah Skotlandia, mengunjungi danau ini pada 1855 dan menamakannya atas nama Ratu Victoria, sedangkan nama lokalnya adalah Mosi-oa-Tunya, “asap menggelegar.” Air terjun ini merupakan bagian dari dua taman nasional, Mosi-oa-Tunya National Park di Zambia dan Victoria Falls National Park di Zimbabwe, dan juga Situs Warisan Dunia UNESCO. Air terjun ini merupakan obyek wisata utama di Afrika Selatan.
6. Iguazú Falls Brazil
Air terjun Iguazu, Air terjun Iguassu, or Air terjun Iguaçu (Portugis: Cataratas do Iguaçu, (kataˈɾatɐz du igwaˈsu); Spanyol: Cataratas del Iguazú, [kataˈɾatas del iɣwaˈsu) adalah nama air terjun yang berlokasi di Sungai Iguazu di perbatasan negara bagian Paraná di Brazil dan propinsi Misiones di Argentina. Air terjun ini membagi sungai menjadi bagian atas dan bawah.
7. Upper Yellowstone Falls, United States
Yellowstone National Park adalah taman nasional di Amerika Serikat. Terletak di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho. Meliputi 3.468 mil² (8.983 km²). Yellowstone National Park merupakan taman nasional tertua di dunia, didirikan pada tanggal 1 Maret 1872 saat Presiden Amerika Serikat Ulysses S. Grant menandatangani hukum untuk mengesahkannya.
8. The Krimmler waterfall, Austria
Adalah air tejun yang terletak di austria dan menempati urutan ke 26 sebagai air terjun teritinggi di dunia
9. Gullfoss Waterfall, Iceland
AIR terjun Gullfos merupakan salah satu lokasi wisata populer di Eslandia. Namun akibat letusan gunung berapi beberapa bulan belakangan ini, lokasi yang menawarkan kemegahan alam Eslandia sepi pengunjung.
Lokasi wisata popular air terjun Gullfoss berada di lembah sungai Hvita. Dari puncaknya, air terjun jatuh dan mengalir turun melalui beberapa tahap hingga sampai ke celah yang mempunyai kedalaman 32 meter (105 kaki).
10. Nachi Falls of Japan
adalah air terjun yang berada di Danau Chuzenji, Taman Nasional Nikkō, Prefektur Tochigi, Jepang. Penemunya adalah seorang biarawan bernama Shōdō Shōnin.
Sumber : KASKUS
Jumat, 20 Mei 2011
Goes to Peucang Dsk
Pulau Peucang merupakan pulau yang terdapat di selat Panaitan Kabupaten Pandeglang Banten atau sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon.
Pulau ini bersama Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum termasuk dalam wilayah kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sehingga tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Taman Ujung Kulon, juga berkunjung ke pulau berpasir putih ini.
Di Pulau Peucang dan Pulau Handeuleum ada tempat untuk menginap.
Kami sudah booking kapal dan penginapan jauh-jauh hari untuk menghindari penginapan penuh, tapi apa daya karena ada kesalahan teknis, booking-an kami tidak tercatat. Tapi untung saja masih ada 4 barak yang bisa ditempai (tapi yang 1 kamar bocor..jadi dipinjami secara gratis).
Untuk menuju pulau peucang, dari Jakarta kami menyewa mini bus menuju ke desa Sumur (desa terakhir sebelum kami menyeberangi kapal menuju Peucang). Bus berangkat jam 21.30 dari Slipi Jaya (yang jadi meeting point kami), dan sampai di desa Sumur jam 05.00.
Di sini kami berbelanja bahan makanan (di Peucang tidak ada warung sama sekali), yang akan dimasak oleh ibu-ibu yang jago masaknya. Bahkan peralatan masak pun harus disewa dari Sumur.
Setelah semua siap (teman-teman juga sudah sarapan), kami siap berkapal (soalnya naiknya kapal, bukan perahu) menuju Pulau Peucang (naik sampan dulu untuk menuju kapal). Saat itu, arloji menunjukkan pukul 07.40. Perjalanan ke Pulau Peucang memakan waktu sekitar 3 jam, lumayan kalau buat dipakai tidur.
naik sampan menuju kapal
naik kapal menuju Peucang
Sampai di Pulau Peucang.
Dinamakan peucang mengambil nama dari sejenis siput yang sering ditemukan di pantainya. Penduduk setempat biasa menyebutnya "mata peucang". "Peucang" juga adalah istilah dalam Bahasa Sunda untuk menyebut kancil.
Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di pulau ini dapat dijumpai berbagai satwa seperti Rusa (Cervus timorensis), Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus), Merak Hijau (Pavo muticus), Lutung (Trachypithecus auratus auratus), Kijang, Babi Hutan (Sus verrucosus) dan Biawak (kami cuma ketemu monyet yang selalu siap sedia ngincer makanan kami, babi hutan, biawak, dan juga rusa).
Setelah melepas lelah dan lapar di barak tempat kami menginap, sambil selalu waspada terhadap para monyet dan babi hutan (dan juga biawak yang sesekali muncul), kami siap untuk menjelajahi pulau peucang.
barak tempat menginap
bagian dalam kamarnya
Tujuan pertama: Karang Copong
Untuk menuju Karang Copong, kami harus tracking melewati hutan rimba belantara (lebay banget).
Hutan Pulau Peucang merupakan salah satu ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah. Flora di kawasan ini di antaranya merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), dan ki hujan (Engelhardia serrata). Selain itu juga ada pohon Ficus atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup. Biasanya pohon inangnya akan mati jika aranya menjadi dewasa.
akar kiara yang legendaris
Karang Copong adalah nama sebuah karang mati besar yang berlubang (copong) yang terletak di bagian utara pulau.
Di sini menjadi tempat favorit untuk menyelam karena keindahan dasar laut dan keanekaragam ikannya. Juga menjadi tujuan bagi wisatawan yang menyukai memancing.
Pantai pulau ini teramat indah dengan hamparan pasir putih dengan laut hijau muda kebiru-biruan. Warna biru lautnya sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, atau snorkeling.
Waktu kemarin sih, air laut sedang pasang, maklum sedang purnama soalnya. Jadi kami cuma main-main di pinggir saja sambil mencari kerang atau batu karang yang unik-unik.
Dan kami pun harus bergegas kembali ke penginapan kalau tidak mau terjebak di hutan, karena ternyata kebanyakan dari kami tidak membawa senter X_X.
Malam itupun dilalui dengan tidur sangaaaaatttt nyenyak akibat tidak bisa tidur nyenyak di bus, dan juga kelelahan setelah tracking ke Karang Copong, meski tidur di tempat ala kadarnya (bahkan ada beberapa dari kami yang tidur di saung-saung di tepi pantai, atau tidur di kapal, dan juga mushola).
Keesokan harinya, agenda hari kedua pun sudah menunggu.
Tujuan kedua: snorkling di Citerjun.
Di pulau ini juga terdapat sebuah air terjun di Citerjun.
Dengan berbekal life vest pinjaman (gratis lho!!), kami siap untuk main air.
terumbu karang di sekitar citerjun
berpose di depan air terjun mini di citerjun
Rasanya lega bisa sampai ke pantai yang ada air terjun mini-nya ini, meski kepikiran juga nanti balik ke kapalnya sanggup atau tidak. Dan ternyata sanggup!!! (ya iya lah..kalo gak, gak bakalan pulang donk)
Setelah semua kembali ke kapal dengan selamat, kami kembali ke Peucang untuk mengembalikan life vest pinjaman, dan juga mengambil bekal makan siang (maklum habis berenang suka pada lapar), dan kemudian lanjut mengarungi lautan untuk menuju Tanjung Layar.
Hanya ada 1 manusia yang menghuni pulau ini, yaitu petugas penjaga mercusuar. Kemarin yang bertugas adalah Pak ************ (lupa namanya).
Sinyal telepon juga cuma ada di area ini (itupun untung-untungan).
Tepat disebelah pos Tanjung Layar terdapat sebuah tower peninggalan Belanda berfungsi untuk sarana komunikasi dan tandon air. Kami singgah di sini setelah dari padang rumput yang bertebing indah.
Sinyal telepon juga cuma ada di area ini (itupun untung-untungan).
Tepat disebelah pos Tanjung Layar terdapat sebuah tower peninggalan Belanda berfungsi untuk sarana komunikasi dan tandon air. Kami singgah di sini setelah dari padang rumput yang bertebing indah.
Bagian barat Tanjung Layar Lighthouse, merupakan lokasi menyelam yang berbatu dan terletak di bawah permukaan laut yang tenang.
Puas menjelajahi Tanjung Layar, kami sibuk mengejar waktu untuk ke Cidaon, supaya bisa ketemu banteng dan hewan lainnya. Sebenarnya gak perlu buru-buru sih. Targetnya jam 15.00 kita sudah harus nyampai di Cidaon. Eh ternyata kami lebih cepat!! Teman-teman BPI memang sedang bersemangat tingkat tinggi. ^.^
Tujuan keempat: Cidaon
Kapal kembali berlayar (eh pakai motor dinks) menuju Cidaon. Menurut bapak petugas yang mengantarkan kami, kalo lagi beruntung bisa ketemua buaya yang sedang berjemur di pantai. Tapi ternyata yang ada hanya para buaya darat yang sedang merapat dan sudah tidak sabar untuk melihat banteng ^_^.
Sebetulnya, Cidaon ini masih merupakan lanjutan Pulau Jawa (maksudnya nyambung tidak seperti Pulau Peucang yang memang terpisah dari daratan Pulau jawa). Tetapi untuk sampai ke Cidaon ini, lebih mudah dijangkau melalui laut.
Di Cidaon, kami hanya ketemu berekor-ekor banteng betina dan 2 ekor banteng jantan (dan 2 ekor burung entah apa namanya, tapi berisik banget). Cukup puas, tapi tetap aja ada yang kurang. Kami tidak ketemu buaya, burung merak, ataupun badak bercula 1 (yang selama ini kami bayangkan bakal berkeliaran di "Ujung Kulon").
Cidaon merupakan tujuan wisata terakhir dalam trip Peucang BPI kali ini. Kami kembali ke Pulau Peucang untuk melanjutkan main air di pantai berpasir putih yang sangat lembut itu.
Perjalanan kali ini ditutup dengan sajian sunrise yang sangat cantik.Bagi kami yang tidur di saung di pinggir pantai, suguhan sunrise dengan gratis ini menjadi bonus perjalanan yang luar biasa. Meskipun baru bangun dan belum mandi, kamera kami sudah stand by untuk mengabadikan fenomena alam yang sering diabaikan saat kami berada di Jakarta.
Sampai jumpa di perjalanan BPI yang lain ***
Langganan:
Postingan (Atom)