Selamat pagi Makassar.
2jam kemudian
Trip now, Think later..
Kumandang Adzan subuh membangunkan kita. Ternyata kita sudah sampai di Makassar. Langsung aja kita ambil wudhu dan melaksanakan solat subuh di mesjid terdekat. Selesai solat kita berpencar. Suging, Dyan, Coco dan Rani memilih tidur. Sedangkan gw? Gw ngerasa tidur di Makassar pagi ini adalah sesuatu yang mubazir. Kapan lagi bisa explore Losari?? Oia gw belum bilang ya klo kita sedang berada di Pantai Losari. Di hari minggu ini Pantai Losari akan berubah jadi pasar Losari. Maka semenjak subuh dan masih sepi gw udah keluyuran dan poto poto sendirian mumpung Losari masih berwujud pantai.
Sepanjang perjalanan ke pantai di kanan kiri jalan kita akan ngeliat bebagai tukang jualan sedang mempersiapkan daganganya. Ada tukang kacamata, tukang baju, tukang obat sampe tukang sarang semut. Makin mendekati pantai makin parah. Berbagai tukang jualan menggunakan mobil memenuhi pantai. Sedangkan ada panggung yang berdiri di tengah pantai. Gara gara ni panggung gw jadi gabisa dapet poto di antara tulisan pantai Losari yang jadi ikon pantai ini.
Tapi di panggung ternyata ada anak anak jalanan yang sedang berkhayal konser layaknya bintang rock papan atas. Tapi asli gayanya dan suaranya ga kalah sama jebolan Indonesian Dodol.
Seiring dengan terbitnya sang fajar maka pasar pantai pun semakin ramai. Teman teman pun bangun dari tidurnya. Tapi semua udah telat. Nasi udah jadi bubur. Ketika kita kembali ke pantai pengunjungnya udah kayak cendol. Ada yang jualan, ada yang naek kuda, ada yang skateboardan dan ada yang atraksi pake sepeda. pokoknya ruameee banget. Jadinya hasil poto poto pun ga maksimal.
Udah kita nyari sarapan aja. Ternyata deket pantai ada RM Muslim Harapan Kita. Langsung dong kita datengin. Ternyata eh ternyata harganya mahaaaal. Masa jeruk anget aja harganya 12ribu!!!!! Anjriiittt...saran gw jika anda adalah seorang bekpeker dan ga punya duit terlalu banyak buat sarapan maka JANGAN sekali sekali makan disini..
ini restorannya.. |
ini harganya... >.< |
Setelah menelan kedongkolan sambil nyumpahin mudah mudahan ni restoran laku jadinya pengunjung lain ga dimahalin ketika makan disitu kita jalan ke Fort Rotterdam. Disini kita janjian dengan Awi, backpacker Makassar yang udah banyak membantu kita dari memberi kontak buat mobil sampai membuatkan itin untuk kita.
Mmmm..gw agak males menjelaskan tentang Fort ini karena jujur ya, benteng ini jadi kurang menarik saking ramenya orang disini. Kebetulan ada lomba gerak jalan dan marching band buat anak anak. Jadi ga banyak yang bisa dieksplor. Sedikit info, benteng ini digunakan pihak Belanda untuk menahan Sultan Hassanudin loh. Disini juga ada museum berisi kerajinan dan budaya Sulawesi Selatan dengan HTM 5ribu saja.
Dari sini jalan sedikit ke arah pasar maka kita akan menemukan pusat oleh oleh. Yang khas disini adalah sirup Markissa dan minyak Tawon. Baju bajunya juga bagus kok. So, terserah dah mau beli apa buat oleh oleh.
Dari sini kita kembali ke bandara untuk menuju ke Surabaya. Disini kita memanfaatkan fasilitas kamar mandi semaksimal mungkin untuk bersih bersih dan tak lupa poto poto kembali di depan bandara, di depan perahu pinisi bahkan di lantai jalan. *gw gatau apa namanya..pokoknya yang mirip tangga jalan tapi di lantai*
2jam kemudian
Akhirnya kita mendarat di kota pahlawan lagi. Saat ini kita akan menuju rumah Tyas. Temenya Coco. Dari bandara kita naek Damri seharga 15ribu menuju terminal Purabaya/Bungurasih. Darisitu kita lanjut naik bus P5 seharga 4rbu menuju JMP (Jembatan Merah Plaza). Dari situ kita akan dijemput Tyas.
1 menit berlalu kita masih semangat..5 menit berlalu kita masih semangat..10 menit berlalu kita masih beli Pentol seharga 2ribu..15 menit berlalu kita masih semangat poto poto..30 menit berlalu kita mulai stress..
Akhirnya yang ditunggu dateng juga. Pas ngebuka pintu mobil gw bengong. Ini cewe yang sama kyak yang nganter kita ke Madura sepulang dari Baluran kan ya?? Kok sekarang tambah cantik.. *uhuk..uhuk*
Sebelum menuju rumahnya kita diajak maen ke Taman Bungkul dulu untuk poto poto dan menikmati rawon kalkulator seharga 9ribu. Kenapa kalkulator?? Karena untuk menghitung total makanan sang ibu konon menghitung lebih cepat dari cheetah kalkulator.
Disini gw diajak makan Semanggi sama Tyas. Semanggi ini kayak pecel tapi terbuat dari daun Semanggi yang dikeringkan dan dikasih bumbu dan kerupuk. Harganya?? cuma 5ribu saja kakak.
Dari sini kita akhirnya maen ke rumah Tyas. Buat gw ini yang perdana. Ternyata nyokapnya asik banget diajak ngobrol. Bokapnya juga asik diajak bercerita. Wejangannya tooopp. Puas mandi dan bersih bersih kita keluar nyari cemilan karena malamnya diundang ke rumah Ukis untuk makan malam.
Pilihan jatuh ke angkringan. Tapi udah biasa ya angkringan diman mana. Maka kita pindah ke sate klopo alias sate kelapa. What?? Apakah sate kelapa itu?? Sate khas Madura ini bentuknya seperti sate madura pada umumnya, bedanya yang dipake bukan daging kambing melainkan sapi. Yang khas, sate ini dibakar dengan bumbu kelapa. Harganya?? seporsi sate dibandrol16ribu tanpa nasi.
Akhirnya rombongan Sempu yang terdiri dari Anggar, Herboy Herman, Fafa, Zacky, Dimas, Ina, Kiki dan Norumi tiba. Kita langsung cus ke Terminal buat jemput mreka dan menuju rumah Ukis untuk makan malem. Disana kita disuguhin makanan yang cukup untuk 1 RT. Kenyang bangeett..makasih ya mamanya Ukis.
Akhirnya sampe lagi ke tempat Tyas. Ga lama ngobrol kita ber 8 semua masuk ke kamar buat tidur. Awalnya cuma 1 orang yang lepas baju karena gerah. Ternyata pas paginya semuanya udah ga pake baju. Ckckckckck..kelakuan ya.
Paginya kita semua sudah siap untuk berwisata di Surabaya. Tujuan awal adalah monumen Jalasveva Jayamahe. Namun karena hari kerja maka pengurusan ijin jadi ribet. Maklum monumennya ada di markas AL. Kenapa jadi ribet banget ya di kesatuan itu???
Target berubah. Kita langsung maen ke Mesjid dan makam Sunan Ampel. Tapi tidak untuk berdoa, melainkan hanya poto poto. Karena buat gw sih keluarga gw yang udah meninggal aja jarang gw datengin makamnya untuk berdoa apalagi di makam orang yang gw bahkan ga kenal dan ga pernah ketemu??? *ini menurut gw loh ya*
Dari sini kita cabut ke empek empek Monumen Kapal Selam yang terletak di depan Stasiun Gubeng. Dengan biaya masuk sebesar 5ribu kita bisa menyaksikan film tentang sejarah AL kita dan masuk ke dalam Kapal Selam dan poto poto didalemnya.
Di sebelah Monkasel ini ada patung Sura dan Buaya lambang Surabaya. Tapi ini versi pancurannya. Yaaah..anggep aja Merlion versi Sura - Buaya. Yang asli adanya di depan Kebun Binatang Surabaya. FYI disini juga spot yang okeh buat poto poto loh.
Akhirnya waktu menunjukan pukul 13.00 sedangkan kereta Gaya Baru Malam seharga 35ribuberangkat jam 14.00. Saatnya kita jalan ke Gubeng untuk check in. Ga lupa Allah SWT memberikan membukakan pintu rejekiNya melalui Tyas yang cantik dan imut berupa makanan buat bekel di jalan.
Pukul 14.00 klakson kreta mulai melengking mengajak semua penumpangnya untuk naik. Setelah cipika cipiki dan bersalam salaman kita nai ke kereta yang akan setia menemani kita selama 16 jam ke depan.
Selamat tinggal Surabaya. Kelak kita akan datang lagi dengan membawa cerita yang berbeda. Terima kasih atas liburan yang berkesan ini ya teman teman.
Dan gw pun berdoa : Wahai Tuhan terimakasih karena telah memberikan hamba sahabat sahabat yang bawel dan mohon berikanlah lebih banyak sahabat dari jenis mereka. Tapi Tuhan, satu istri yang bawel saja hamba rasa sudah cukup. Itupun jangan yang terlalu bawel.. Amin.
Tetap sehat tetap semangat karena besok kita akan jalan jalan ke Taman Safari
NB : Di tengah terjangan berbagai kabar buruk di negeri ini, gw sangat ingin memberikan sebuah cerita tentang indahnya negeri kita, cerita yang bisa membuat kalian (minimal) iri dan tersenyum. Cerita yang bisa membuat kita berkata, aku cinta Indonesia.. :)
Trip now, Think later..